BSKDN Kemendagri Pacu Papua Barat Tingkatkan Ekosistem Inovasi Pengelolaan Sagu

Kepala Bskdn Yusharto Huntoyungo Saat Menerima Kunjungan Badan Riset Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Papua Barat
Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo saat menerima kunjungan Badan Riset Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Papua Barat di Ruang Video Conference BSKDN, Jumat (19/5/2023). (f/puspen kemendagri)

Mjnews.id – Sagu merupakan salah satu potensi lokal yang dimiliki masyarakat Papua Barat. Bahan pangan pokok ini diperkaya dengan kandungan gizi yang tinggi. Meski demikian, potensi tersebut belum banyak dikembangkan masyarakat di wilayah Timur Indonesia.

Karena itu, Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terus memacu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat agar meningkatkan ekosistem inovasi pengelolaan sagu di wilayahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT


Pesan itu disampaikan Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo saat menerima kunjungan Badan Riset Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Papua Barat di Ruang Video Conference BSKDN, Jumat (19/5/2023).

Baca Juga  Mahfud MD Ungkap Soal Jabatannya Tak Kalah Banyak dari Luhut Pandjaitan

Kunjungan tersebut dalam rangka meminta BSKDN untuk memfasilitasi Pemprov Papua Barat terkait bimbingan teknis Indeks Inovasi Daerah (IID) dan indeks lainnya yang dikembangkan BSKDN.

Yusharto menjelaskan, hal paling penting dalam perkembangan inovasi suatu daerah terletak pada upaya pemerintah daerah (Pemda) menciptakan ekosistem inovasi yang baik. Dia berharap dengan adanya ekosistem yang mendukung, inovasi dapat berjalan secara berkesinambungan.

“Makanya kita berangkat dari apa yang sudah ada, selanjutnya apa yang sudah dihasilkan oleh satu inovasi itu akan menjadi input untuk inovasi berikutnya yang dilakukan oleh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang lain,” ungkapnya.

Baca Juga  HUT ke-104 Damkar dan Penyelamatan, Kemendagri Gelar Upacara Nasional di Monas

Dalam membangun ekosistem inovasi daerah, Yusharto meminta Pemprov Papua Barat untuk terus menggali kearifan lokal yang dimiliki daerahnya seperti sagu. Yusharto meyakini inovasi yang dilahirkan berdasarkan kearifan lokal akan terasa dekat dengan masyarakat dan dapat dimanfaatkan lebih maksimal guna mendukung kesejahteraan masyarakat.

Baca berita Mjnews.id lainnya di Google News

ADVERTISEMENT


ADVERTISEMENT