Mjnews.id – Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, menyatakan dukungan penuh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terhadap pengembangan sektor pertanian melalui kelompok tani milenial. Meskipun gerakan petani milenial belum menjadi program resmi daerah.
“Sejumlah bantuan telah diberikan oleh Pemprov Sumbar kepada kelompok tani milenial, seperti alat destilasi, unit pengolahan pupuk organik, klinik PHT, akses jalan ke lahan pertanian, program bapak asuh, dan lain sebagainya,” ungkap Wakil Gubernur saat mengunjungi Gelar Teknologi BGS di Penas KTNA XVI di Padang pada tanggal 13 Juni 2023.
Audy menjelaskan bahwa saat ini ada Kelompok Tani Milenial Bukik Gompong Sejahtera (BGS) yang terdiri dari 32 petani milenial. Mereka mengelola lahan pertanian seluas 55,69 hektare di kawasan perhutanan sosial di Kabupaten Solok, Provinsi Sumbar. BGS berfokus pada komoditas pertanian seperti kopi, teh, tanaman penyegar, hortikultura, dan berbagai produk olahan pertanian organik lainnya.
Dengan semangat dan dedikasi tinggi, BGS telah berhasil membangun dapur organik, pabrik kompos, pabrik pupuk organik, dan green house. Mereka secara perlahan juga mewujudkan konsep pertanian organik terpadu. Pendekatan pertanian organik terpadu yang diusung oleh BGS telah mendapat apresiasi luas, termasuk dari Pemerintah Provinsi Sumbar.
Wakil Gubernur menyebut bahwa Pemprov Sumbar juga mendorong kelompok tani milenial seperti BGS untuk membantu membina dan mengembangkan kelompok-kelompok pertanian serupa. Kolaborasi antara para petani muda ini diharapkan dapat menghasilkan sinergi yang efektif dan mempercepat perkembangan sektor pertanian, terutama di kalangan milenial.
Audy menjelaskan bahwa keberhasilan BGS dalam mengembangkan pertanian organik terpadu memberikan harapan baru bagi pengembangan sektor pertanian Sumbar. BGS tidak hanya menghadirkan inovasi teknologi dan praktik pertanian yang ramah lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi para petani milenial melalui pertanian berkelanjutan yang berorientasi pada kualitas produk.
Wakil Gubernur berharap bahwa keberhasilan Kelompok Tani Milenial BGS akan menjadi contoh yang menginspirasi generasi muda lainnya untuk terlibat dalam pengembangan sektor pertanian di Indonesia. Pengelola BGS, Ilham Yudha Putra, menjelaskan bahwa kelompok tani mereka terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, terutama kaum milenial yang berminat terlibat dalam pengembangan sektor pertanian melalui program pendidikan pertanian dan magang bagi mahasiswa.
Selain itu, BGS juga memfasilitasi sertifikasi Pelatihan Petani Pedesaan Swadaya (P4S), yang memberikan pelatihan teknis, pemasaran produk pertanian, dan hilirisasi. Produk-produk dari BGS, seperti biji kopi arabika, teh, minyak atsiri, sabun eco enzym, dan berbagai produk hortikultura, sudah tersebar luas di pasar, bahkan beberapa di antaranya telah mendapatkan perhatian sebagai produk ekspor potensial.
Ilham Yudha Putra berharap bahwa apa yang telah dilakukan oleh BGS dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk ikut terlibat dalam pengembangan sektor pertanian.
(adpsb)