Pemilik Homestay Harus Memberikan Kenyamanan kepada Tamu

Pelatihan Pengelolaan Homestay Di Hotel Hannah Painan
Pelatihan Pengelolaan Homestay di Hotel Hannah Painan, Selasa (11/7/2023). (f/kominfo)

MJNews.id – Homestay menjadi pilihan wisatawan karena selain harganya murah juga lebih nyaman. Bahkan sekarang sudah menjadi tingkat industri yang sangat luar biasa, sehingga harus dikelola secara profesional.

“Oleh karena itu kita harus memberikan service yang baik, dengan service yang baik bagi wisatawan akan sangat berkesan dan akan datang lagi,” kata Zuhrizul pada kegiatan Pelatihan Pengelolaan Homestay di Hotel Hannah Painan, Selasa (11/7/2023) kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT


Menurutnya, Homestay harus bisa menjadi industri wisata yang menjanjikan, dan menjadi daya tarik wisatawan untuk mau terus datang berwisata ke kabupaten Pessel.

Ditambahkannya masyarakat harus selalu didorong dan dimotivasi agar bisa menjadi tuan rumah yang baik dalam mendukung kegiatan kepariwisataan didaerahnya. Pemberdayaan masyarakat di Kawasan perlu selalu dilakukan, agar seiring berkembangnya destinasi wisata maka pola dan tingkah laku masyarakat juga harus membaik dan mampu menjadi pelaku wisata andal.

Dijelaskannya pemilik homestay perlu memperhatikan masukan tamu, sebab masukan dari tamu walaupun tentang hal-hal kecil sangat memuaskan mereka saat menggunakan layanan homestay.

Baca Juga  Pelatihan Menulis di SMP IT Mutiara Pariaman, Armaidi Tanjung: Guru Berperan Penting Tingkatkan Literasi Anak

Menyebutkan standar pelayanan homestay adalah kamar tamu, kamar mandi, dapur dan makan minum. Namun, di luar itu ada banyak layanan yang bisa memuaskan tamu.

“Seringkali, pemilik homestay itu dipintarkan oleh tamu, jadi anggaplah tamu itu saudara yang datang, maka layanilah dengan baik,” katanya.

Selain itu ruang lingkup protokol kesehatan meliputi upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 di tempat dan fasilitas umum, dengan memperhatikan aspek perlindungan kesehatan individu, dan titik-titk kritis dalam perlindungan kesehatan masyarakat.

“Kunci kebersihan pariwisata, agar dapat segera rebound adalah pelaksanaan protokol kesehatan berbasis CHSE, dengan baik dan disiplin di tiap destinasi tujuan, dan pelaku sektor pariwisata,” katanya.

Sementara itu Kabid Pariwisata Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Anton Mahendra mengungkapkan, saat ini Kabupaten Pesisir Selatan memiliki banyak kamar homestay dengan jumlah yang terus bertambah. Setiap pemilik homestay harus terus meningkatkan fasilitas dan layanannya, jika ada tamu yang menginginkan fasilitas.

Menurutnya, mencari tamu itu penting, namun akan lebih penting jika untuk menjaga tamu yang sudah datang. Mereka akan menyampaikan dan merekomendasikan pada teman-teman mereka. Ini akan menjadi marketing gratis, yakni dari tamu yang sudah merasakan sendiri pelayanan di sebuah homestay.

Baca Juga  KKP Akan Gelar Semarak HUT RI ke-77 di Sumbar

Selain meningkatkan fasilitas dan pelayanan, pemilik homestay juga perlu memiliki jaringan koordinasi dengan lingkungannya, yakni destinasi, atraksi dan UMKM.

Anton menjelaskan kegiatan pelatihan yang digelar oleh Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olaraga Kabupaten Pesisir Selatan , diikuti oleh 40 orang pengelola homestay di Kabupaten Pesisir Selatan menggunakan dana DAK non Fisik 2023.

(canang)

Baca berita Mjnews.id lainnya di Google News

ADVERTISEMENT


ADVERTISEMENT