Pendidikan

Mahasiswi UPER Chintya Maulini Didapuk UNICEF Jadi Duta Kesehatan Asia Pasifik

110
×

Mahasiswi UPER Chintya Maulini Didapuk UNICEF Jadi Duta Kesehatan Asia Pasifik

Sebarkan artikel ini
Mahasiswi Uper Chintya Maulini Didapuk Unicef Jadi Duta Kesehatan Asia Pasifik
Mahasiswi UPER Chintya Maulini Didapuk UNICEF Jadi Duta Kesehatan Asia Pasifik. (f/humas)

Mjnews.id – Chintya Maulini, seorang mahasiswa Program Studi Komunikasi Universitas Pertamina (UPER), merespons tren negatif diabetes pada anak-anak dengan mengembangkan program inovatif bernama Fix My Food. Program ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran anak muda tentang pentingnya kesehatan, khususnya terkait pola makan.

Tahun 2023, Ikatan Dokter Anak di Indonesia (IDAI) mencatat peningkatan yang signifikan dalam kasus penyakit kronis pada anak-anak, khususnya diabetes. Kasus ini mengalami peningkatan 70 kali lipat dibandingkan 13 tahun sebelumnya, dan kelompok usia 10-14 tahun menunjukkan prevalensi tertinggi, mencapai 46 persen.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

“Saya melihat pemuda memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan untuk mencapai pembangungan berkelanjutan, khususnya dalam memajukan sektor kesehatan. Walaupun kesadaran pemuda terhadap pembangunan keberlanjutan masih belum optimal, dengan bergabungnya saya sebagai mentor di YPAT 2024, saya berharap dapat mengobarkan api semangat kawula muda untuk aktif dalam berbagai proyek. Termasuk dalam mengajak pemuda lainnya untuk lebih sadar terhadap kesehatan pribadi dan mengajak lingkungannya untuk mengikuti jejak serupa,” ujar Chintya, Senin (29/01/2024).

Sebagai anggota Youth People’s Action Team (YPAT) Asia Pasifik yang digagas UNICEF, Chintya berfokus pada pendidikan dan pemberdayaan pemuda. Dia berharap program Fix My Food dapat menjadi langkah kecil untuk menciptakan lingkungan pangan yang baik dan menurunkan angka penyakit kronis pada anak-anak.

Program ini akan melibatkan kaum muda, influencer, selebriti, dan pengusaha makanan di kawasan Asia Pasifik untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak makanan cepat saji terhadap kesehatan. Dengan pertumbuhan restoran cepat saji yang pesat di Indonesia, program ini diharapkan dapat mengajak anak muda untuk lebih bijak dalam konsumsi makanan tersebut.

Chintya, sebagai bagian dari UNICEF Indonesia, juga menjadi Menteri Muda yang berkomitmen untuk mengajak pemuda untuk lebih sadar terhadap kesehatan pribadi dan lingkungan sekitar. Program ini merupakan langkah konkret menuju pembangunan berkelanjutan dan mendukung visi UPER dalam mencetak para pemimpin global.

Prestasi Chintya dalam keterlibatannya di kancah internasional turut diapresiasi oleh Rektor UPER, Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A Kasir MS. Bagi Prof. Wawan sebagai kampus yang memiliki visi dalam mencetak para pemimpin global, UPER terus mendukung para mahasiswa dalam melebarkan sayap ke ranah universal melalui pembekalan di kelas.

“Kurikulum UPER yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan sosial. Terbaru, UPER menghadirkan kurikulum pembangunan berkelanjutan melalui mata kuliah Pembangunan Berkelanjutan yang turut didukung dengan tenaga pendidik ahli maupun praktisi dari dalam dan luar negeri. Harapannya, mahasiswa siap dalam menjawab berbagai tantangan dan kebutuhan global. Selain itu dukungan lain seperti bimbingan karir yang menghadirkan para pegiat industri secara global, melalui program Lulusan Merah Putih menjadi asa dalam meningkatkan kesuksesan mahasiswa untuk mengaplikasikan teori ke dunia kerja,” pungkas Prof. Wawan.

Universitas Pertamina terus memberikan dukungan melalui kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan global dan pembekalan dalam menghadapi tantangan dunia kerja. Mahasiswa yang tertarik dapat memperoleh informasi lebih lanjut melalui https://pmb.universitaspertamina.ac.id/.

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT