MJNews.ID – Menteri Pariwisata Sandiaga Uno menilai prosesi penobatan Ir. H. Jhonny, ZA, MM, M.Si. sebagai Yang Mulia Tuanku Bosa XV, pewaris Kerajaan Kabutaran Bosa Talu di Rumah Gadang Kabutaran Tuanku Bosa, Kota Dalam Talu, Kabupaten Pasaman Barat merupakan prosesi adat dan budaya agung yang sekaligus bisa menarik perhatian wisatawan.
“Prosesi adat ini selain sebagai wujud semangat dalam melestarikan nilai-nilai luhur budaya bangsa juga memiliki keunikan tersendiri sehingga saat pandemi berakhir bisa pula menjadi daya tarik wisata yang bisa menarik datangnya wisatawan nusantara dan wisatawan asing,” katanya secara virtual dipantau dari Talu, Senin 2 Agustus 2021.
Menurutnya kekhasan Minangkabau yang merupakan salah satu kekayaan dan kebanggaan yang dimiliki Indonesia dalam budaya dan adat tradisi masyarakat juga bisa memberikan penguatan ekonomi karena merupakan atraksi budaya yang menarik bagi wisatawan.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengungkapkan Tuanku Bosa XIV memiliki perhatiannya terhadap penguatan ekonomi dan pendidikan di Talu.
Ia yakin penerusnya Tuanku Bosa XV juga memiliki semangat yang sama untuk memberikan perhatian kepada masyarakat Talu secara khusus, Pasaman Barat, Sumbar bahkan Indonesia secara umum.
Ia mengatakan, Pemprov Sumbar akan mendukung upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Pasaman Barat termasuk Talu.
“Untuk membangun Sumatera Barat dan Minangkabau memang harus dimulai Nagari. Karena itu sudah tepat dilakukan penguatan-penguatan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang mampu meningkatkan kualitas dan kapasitas masyarakat serta generasi muda di tingkat Nagari,” katanya.
Ia berharap ke depan penguatan Nagari akan berkontribusi pada kebaikan masyarakat dan kebaikan Sumatera Barat.
Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid menilai prosesi yang dilakukan merupakan salah satu implementasi UU Pemajuan Kebudayaan.
Menurutnya tatanan tradisi adat di wilayah Sumatera Barat memberikan kontribusi budaya di Indonesia di tengah peradaban dunia.
“Melalui upaya perlindungan pengembangan dan pemanfaatan dan pembinaan budaya melalui implementasi program pemajuan kebudayaan ini nantinya diharapkan tradisi lisan di Sumatera Barat, manuskrip, adat istiadat, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni budaya dan permainan tradisional dapat dilestarikan. Terutama bagi Ninik Mamak ia berpesan untuk menyiapkan regenerasi melalui penguatan karakter generasi muda untuk menjaga nilai-nilai budaya itu,” katanya.
(Adpim Sumbar)