KesehatanLampungLampung Utara

Antisipasi Pembiayaan Sakit dengan Keikutsertaan sebagai Peserta JKN-KIS

83
Lampung Utara, MJNews.ID – Keikutsertaan Perri (32) sebagai peserta program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) berawal sejak tahun 2014, ketika program ini pertama kali bergulir. Kala itu, ia terdaftar sebagai peserta JKN-KIS pada segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) bersama dengan orang tuanya.
Kini, Perri, istri dan dua orang anaknya terdaftar sebagai peserta JKN-KIS pada segmen Pekerja Penerima Upah Badan Usaha (PPU BU).
Perri yang beralamatkan di Kota Alam, Kecamatan Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung ini sebelumnya memang belum pernah menggunakan kartu JKN-KISnya untuk berobat. Hal ini sangat ia syukuri karena menurutnya lebih baik sehat daripada sakit walaupun sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. 
“Sakit memang tidak dapat ditolak. Awal Oktober ini, anak pertamanya yang saya, badannya sangat panas, batuk dan juga pilek. Saat itu saya langsung panik dan langsung membawa anak saya berobat ke RSU Handayani Kotabumi. Saat diperiksa di IGD, ternyata suhu tubuh anak saya mencapai 41ºC. AKhirnya dokter langsung mengarahkan anak saya untuk menjalani rawat inap,” kata Perri.
Satu hari berselang, kondisi Tanisha sudah semakin membaik. Suhu tubuhnya pun kembali normal, meski masih batuk dan pilek. Setelah tiga hari dirawat inap, Tanisha diperbolehkan untuk pulang.
“Selama menjalani rawat inap di RSU Handayani, saya sama sekali tidak menemui kendala. Saya merasakan bahwa pelayanan yang diberikan RSU Handayani sangat baik terhadap anggota keluarga saya. Ternyata, isu yang selama ini saya dengar bahwa banyak rumah sakit yang membeda-bedakan pasien JKN dan umum, tidak terbukti di sini. Semua dilayani dengan sama, baik dan sepenuh hati,” tambah Perri.
Saat ini, Perri telah memiliki anak ke dua. Sebagai Pekerja Penerima Upah yang memiliki hak untuk menanggung maksimal tiga orang anak, Perri bergegas untuk mendaftarkan anak ke duanya sebagai peserta JKN-KIS.
“Saya tidak pernah berharap saya ataupun keluarga saya sampai sakit dan dirawat di rumah sakit, mas. Saya mendaftarkan anggota keluarga sebagai peserta JKN-KIS semata-mata hanya untuk antisipasi saja, karena kita tidak pernah tahu kapan sakit akan datang. Selain itu, saya menghimbau kepada masyarakat di luar sana untuk dapat mendaftarkan dirinya dan anggota keluarganya sebagai peserta JKN-KIS, karena walaupun kita sedang tidak sakit ataupun berobat, iuran yang kita bayarkan setiap bulannya itu tentu akan sangat membantu peserta JKN-KIS lainnya yang sedang membutuhkan,” tutup Perri.
(Nadia)
Exit mobile version