KriminalitasMusi BanyuasinSumatera Selatan

Diduga Melakukan Penipuan atau Penggelapan Lewat WhatsApp, Polisi Tangkap Eni

260
Tersangka Eni
Tersangka Eni. (f/humas)

Muba, Mjnews.id – Setelah lebih kurang lima bulan menghilang, akhirnya Eni (33), ditangkap saat diketahui keberadaannya di rumah kerabatnya di Bailangu, Kecamatan Sekayu pada Rabu (01/03/2023).

Ia ditangkap sehubungan diduga telah melakukan penipuan dan atau penggelapan terhadap korban Shera Pertiwi (33), warga Soak Baru, Kecamatan Sekayu pada bulan Oktober 2022 dan telah dilaporkan ke Polres Musi Banyuasin (Muba) dengan laporan polisi Nomor : LP/B-231/X/2022/Polres Muba/Polda Sumsel, tanggal 14 Oktober 2022.

Modus kejahatan yang dilakukan pelaku ialah menawarkan lelang arisan dengan keuntungan yang menggiurkan melalui status WhatsApp, sehingga korban tertarik.

Uang yang telah diserahkan korban mencapai Rp. 61.000.000 yang diserahkan selama tiga tahap melalui rekening pelaku dan dijanjikan selama satu bulan korban akan menerima uang sebesar Rp. 81.000.000., namun setelah tiba waktunya uang yang diharapkan diterimatidak ada, janji tinggal janji dan pelaku tidak tahu rimbanya, sehingga hal tersebut dilaporkan kepada pihak berwajib.

Kapolres Muba, AKBP Siswandi melalui Kasat Reskrim AKP Dwi Rio Andrian membenarkan telah menangkap pelaku yang diduga telah melakukan penipuan dan atau penggelapan.

“Ya, yang bersangkutan telah kita tangkap saat berada di rumah kerabatnya di Bailangu setelah beberapa bulan menghilang, kita akan proses dan lakukan pengembanganapakah ada korban yang lain dari kasus ini atau tidak,” terangnya.

“Pasal yang disangkakan terhadap pelaku adalah pasal 378 KUHP dan atau pasal 372 KUHP tentang penipuan dan atau penggelapan dengan ancaman hukuman empat tahun penjara,” jelas Rio.

Kepada masyarakat diimbau agar tidak mudah tergiur iming-iming lelang arisan dengan keuntungan besar tanpa diselidiki dulu kebenarannya, terutama masuk akal atau tidak dengan uang yang kita serahkan dan akan diberi keuntungan yang demikian besar, sementara kita sendiri tidak tahu uang tersebut digunakan untuk usaha apa dan berapa keuntungan dari usaha tersebut.

Di satu sisi, bank pun tidak berani memberikan bunga yang demikian besar, untuk itu harus berhati-hati kalau tidak ingin merugi,” imbaunya.

(Mira)

Exit mobile version