HukumPolitik

PAN Berharap Jokowi Tak Jadi Sasaran Tembak Kritik Masyarakat Akibat Putusan MK

144
Politikus Partai Amanat Nasional (Pan), Guspardi Gaus
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Guspardi Gaus. (f/ist)

Mjnews.id – Politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Guspardi Gaus berharap nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak dijadikan sasaran tembak akibat dari keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan gugatan terkait batas usia capres dan cawapres paling rendah 40 tahun atau sedang atau pernah menjabat jabatan lewat pemilu, termasuk pilkada.

Pasalnya, terkabulnya gugatan tersebut dinilai menjadi karpet merah bagi putra sulungnya yang juga Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka untuk ikut dalam kontestasi Pilpres 2024 sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto.

“Tentunya kita berharap supaya nama pak Presiden Jokowi ini tidak dijadikan sasaran kritikan yang disampaikan masyarakat, karena dinilai membangun dinasti kekuasaan,” ujar Guspardi saat dihubungi, Selasa (17/10/2023).

“Apabila Jokowi menyetujui Gibran maju cawapres dan Gibran juga bersedia, tentunya nama baik presiden akan menjadi sorotan. Karena itu, dia berharap Pak Jokowi tidak merestui dan Gibran sendiri menolak untuk dicalonkan agar persepsi membangun dinasti kekuasaan akan terbantahkan,” ujar anggota komisi II DPR RI ini.

Legislator dapil Sumatera Barat itu mengutip pemberitaan yang menyebut banyaknya elemen masyarakat yang merasa kecewa dengan keputusan MK yang seolah memberikan karpet merah putra Jokowi maju menjadi Cawapres pada pemilu 2024 mendatang. Apalagi disebutkan juga bahwa sekarang ini sudah 25 tahun kita melakukan reformasi, tetapi kita kembali kepada titik nol. Salah satu yang disorot itu adalah dibangunnya dinasti kekuasaan yang dibangun oleh penguasa.

“Untuk menjawab itu betul apa tidak komentar ataupun sorotan yang disampaikan oleh berbagai elemen masyarakat, tentu kita berharap bapak presiden Jokowi karena anaknya digadang-gadang jadi cawapres dari pak Prabowo tidak merestui, kemudian Gibran pun juga menolak,” sambung Pak Gaus ini

Jika Pak Jokowi tidak merestui putranya maju sebagai kandidat yang bertarung dalam pemilihan Presiden – Wakil Presiden tahun 2024 maka masyarakat akan memberikan apresiasi, sehingga tuduhan kepada Pak Jokowi itu adalah sesuatu yang tidak benar.

“Pak Jokowi juga akan meninggalkan sebuah legacy yang akan diingat oleh masyarakat sebagai negarawan sejati,” pungkas anggota Baleg DPR RI tersebut.

(***)

Exit mobile version