Kabupaten Agam

Permasalahan The Balcone Hotel dengan Masyarakat PGRM Gadut Tampakkan Titik Terang

157
Owner The Balcone Hotel, Oki (berbaju putih) dan niniak mamak (baju hitam).

Agam, MJNews.ID – Permasalahan yang terjadi antara pihak The Balcone Hotel dengan masyarakat Pandam Gadang Rango Malay (PGRM) Gadut, dimana hotel tersebut berdiri, sudah mulai menampakkan titik terang. Apa yang menjadi keluh kesah dan tuntutan masyarakat PGRM selama ini, ternyata mendapat respon dari pihak hotel. Di samping itu, hasil kesepakatan sesuai tuntutan masyarakat akan dituangkan dalam nota kesepahaman.
Hal itu terungkap dalam pertemuan silaturahmi antara pihak Owner The Balcone Hotel dengan Ketua Umum Buek Arek, Ninik mamak, wali jorong tokoh masyarakat dan pemuda.
Pertemuan tersebut dalam rangka musyawarah guna mencari kesepakatan kedua belah pihak ini, berlangsung Minggu 5 September 2021, di Mushalla Syaiful Ihsan Baringin Gadut, yang langsung dihadiri oleh Owner The Balcone Hotel, Oki.
Dalam pertemuan tersebut terungkap seperti yang disampaikan Dt. Palimo, bahwa semenjak The Balcone hotel berdiri di lokasi Padang Hijau Gadut dimana pihak hotel tidak pernah melakukan komunikasi dengan ninik mamak, ibaratnya tidak ada assalamualaikum. Begitu juga ketika peletakan batu pertama pembangunan hotel bintang lima tambahan bangunan, ninik mamak atau masyarakat juga tidak diundang, padahal yang itu adalah Bupati, Camat.
Yang lebih menyedihkan dirasakan oleh masyarakat, dimana air limbah yang mengalir dari hotel menggenangi perkampungan warga. Lebih parahnya lagi, saat musim hujan seperti sekarang, genangan air sampai masuk ke Mushalla dan ke rumah-rumah warga.
“Sekarang penduduk merasakan bila musim hujan kebanjiran, bila musim panas kena debu, itulah yang dialami oleh warga masyarakat,” kata Dt. Palimo.
Begitu juga warga masyarakat setempat tidak dilibatkan sebagai tenaga kerja, penduduk di sini banyak juga yang punya pendidikan sarjana, pekerjakanlah masyarakat sesuai dengan skillnya masing-masing.
Beda dulu dan sekarang. Sebelum hotel beralih nama dan kepemilikan, masyarakat di sini banyak dipekerjakan, artinya 50-50, separuh dari luar lainnya tenaga Gadut setempat. Sekarang tidak satupun masyarakat setempat yang diperkerjakan.
Hal yang hampir senada juga disampaikan oleh ketua pemuda Erman. Sangat disayangkan pemuda setempat tidak dilibatkan berkerja di hotel.
“Dalam pembangunan hotel yang sedang dibangun, kami dari pemuda bisa mensuplay material bangunan,” ujar Erman.
Owner The Balcone Hotel, Oki mengatakan, Dia memohon maaf tidak tejalin hubungan selama ini, selama ini untuk mengakomodir masyarakat, diserahkan saja kepada staf.
“Setelah saya tahu permasalahan yang dikeluhkan warga, saya langsung pecat staf saya, apalagi selama dua bulan kondisi saya tidak sehat,” kata Oki di hadapan stakeholder yang hadir.
Dt. Tan Gagah dihubungi seusai pertemuan mengatakan, antara buek arek masyarakat, kepala jorong dan pemuda, badan keamanan di Jorong Pandam Gadang Ranggo Malai, kami dari niniak mamak ada 28 orang. Dalam hal ini mengenai pembangunan The Balcone Hotel yang sudah ada sekarang mungkin terdapat miskomunikasi antara pemilik dengan masyarakat. Dalam hal ini kami mengadakan pertemuan dan kesepakatan.
“Alhamdulillah sudah ditemukan titik terangnya. Apa saja tuntutan masyarakat The Balcone Hotel sudah menyanggupinya,” terangnya.
Menyangkut masalah limbah, akan dibentuk tim bersama antara pihak PU, The Balcone Hotel dan juga masyarakat. 
“Mengenai permintaan masyarakat, Alhamdulillah pihak owner The Balcone Hotel bersedia menyanggupi, baik itu tentang tenaga kerja,” ujar Dt. Tan Gagah.
(Ril)
Exit mobile version