Kota SawahluntoSumatera Barat

Bakaru, Budaya Desa Balai Batu Sandaran di Kota Sawahlunto Jelang Ramadan

288
Budaya Bakaru Di Desa Balai Batu Sandaran, Kota Sawahlunto Menyambut Datangnya Ramadan
Budaya Bakaru di Desa Balai Batu Sandaran, Kota Sawahlunto menyambut datangnya Ramadan. (f/uni)

Sawahlunto, MJNews.id – Kanagarian Kajai Desa Balai Batu Sandaran (BBS) di Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto kembali menggelar budaya Bakaru, Senin 13 Maret 2023 kemarin.

Menurut Wakil Ketua Kerapatan Adat Nagari Kajai, Kadirun Ddatuk Gindo Rajo, tradisi yang sarat dengan nuansa adat serta agama yang dilaksanakan rutin setiap menjelang masuk bulan suci Ramadan ini, merupakan tradisi turun temurun dari para pendahulunya.

Selain doa bersama, sebut dia, tradisi yang digelar di pusara atau makam keramat yang berada tepat di depan kantor desa BBS tersebut, merupakan acara ritual adat tolak bala dan tolak maksiat untuk menghindari nagari dari segala macam bala, marabahaya, serta syukuran menjamu anak yatim.

Dalam suksesi acara itu, warga saling bahu membahu bekerjasama sejak mulai persiapan, memasak hingga selesainya prosesi.

Dalam hal memasak misalnya, tak hanya kaum ibu, tetapi kaum lelakipun ikut ambil bagian. Sementara warga yang lain, juga tampak sibuk dengan tugasnya masing masing.

Kentalnya nilai adat dan budaya di desa ini, sangat jelas melambangkan kerukunan serta kekompakan kehidupan mereka sehari hari.

Acara yang ditutup dengan doa bersama dan cipratan air doa ini, juga diakhiri dengan bersalam salaman sebagai ungkapan permohonan maaf menjelang maauknya bulan suci nan penuh berkah dan hidayah.

Menanggapi kegiatan itu, Camat kecamatan Barangin, Subandi, SH dalam sambutannya mengaku bangga dengan adat dan budaya Kanagarian Kajai yang hingga kini masih terus dilestarikan.

“Saya bangga, dan hendaknya ini terus dipertahankan dan dilestarikan. Semoga kita semua dijauhkan dari bala, marabahaya serta musibah, dan hendaknya kemakmuran yang akan terus bersama kita,” sebutnya.

Lebih jauh, dalam kesempatan itu Subandi juga mengingatkan agar masyarakat selalu menjaga kerukunan dan kekompakan. Dan apabila terjadi selisih paham atau gesekkan, hendaknya dicari benang merahnya dan dapat diselesaikan dengan bermusyawarah.

“Karena kita akan kuat jika tetap bersatu. Sebab, satu saja bikin masalah maka akan runyam. Apalagi jika yang bikin masalah adalah orang berpengaruh, maka semangat kita dalam pembangunan akan terganggu,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesenian, Sejarah, dan Nilai Budaya Dinas Kebudayaan kota Sawahlunto, Syukri, S.Sn yang hadir dan turut memberikan sambutan, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah berupaya budaya ini akan diangkat menjadi salahsatu Warisan Budaya Tak Benda.

“Ini sedang berproses. Dan kami berpacu dengan kabupaten – kota lain, Warisan Budaya Tak Benda mana yang bisa masuk dalam list,” ungkapnya.

Untuk itu, lanjut Syukri, kami mohon dukungan dari masyarakat karena kami akan mengumpulkan dokumen, baik secara audio maupun visual dan akan melakukan wawancara ringan.

Ali Imran, St. Mudo mewakili Kepala desa Nasyirwan yang berhalangan hadir, mengatakan bahwa untuk kegiatan Bakaru kali ini telah dianggarkan sebagaimana hasil rapat dengan BPD tahun 2022 yang lalu.

“Pelaksanaan Bakaru ini sudah kita anggarkan sesuai Perdes nomor 5 tahun 2022, yang salahsatunya adalah tertuang pembiayaan alek Nagari Bakaru,” terangnya.

Anggaran tersebut, imbuh dia, adalah untuk pembelian Kambing dan bumbu.

“Alhamdulillah hal tersebut sudah sapat terlaksana,” pungkaanya.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, Sekertaris Dinas Sosial Sardiana, SH dan sejumlah staf di lingkungan Dinas Kebudayaan kota Sawahlunto, serta para tokoh masyarakat setempat.

(Uni)

Exit mobile version