Kabupaten DharmasrayaSumatera Barat

Ketika Bupati Dharmasraya Kunjungi Para Lansia Tabek Jaya yang Kreatif

230
Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan kunjungi Pemberdayaan Lansia Usaha Tarkim di Jorong Tabek Jaya, Nagari Tabek, Kecamatan Timpeh
Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan kunjungi Pemberdayaan Lansia Usaha Tarkim di Jorong Tabek Jaya, Nagari Tabek, Kecamatan Timpeh. (f/kominfo)

Mjnews.id – Raut wajah bahagia terpancar jelas di wajah Mak Win (63), pasalnya hari itu, Sabtu (13/05/2023), perempuan sepuh itu bersama 29 orang lansia (lanjut usia) lain mendapat kunjungan Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, di Jorong Tabek Jaya, Nagari Tabek, Kecamatan Timpeh.

Sesekali dirinya terkekeh, manakala Sutan Riska mengajak bercengkrama dengan penuh keakraban perempuan berjilbab merah muda itu.

“Bagaimana kabar Mak, sehat?” tanya Sutan Riska, diterjemahkan dari bahasa Minangkabau dialek setempat.

“Alhamdulillah Tuanku, berkat do’a kita semua,” jawabnya sembari tersenyum. (Tuanku adalah panggilan takzim kepada Sutan Riska yang juga merupakan seorang Raja Koto Besar).

“Sudah berapa lama Amak bisa merajut anyaman seperti ini?” tanya Sutan Riska lagi

Mendapat selidik seperti itu, Mak Win menjelaskan, menganyam merupakan keterampilan umum orang di zaman dahulu. Namun saat muda, ia belum secara rutin mengerjakannya. Baginya kegiatan itu untuk mengisi luang saja.

Katanya, dahulu tidak ada waktu khusus untuk menganyam, apabila butuh saja baru dikerjakan. Karena hasil anyaman itu hanya dipakai untuk kebutuhan sendiri, bukan untuk dijual. Dirinya lebih menyibukkan diri membantu suami di ladang atau mengurus rumah tangga saja.

Namun belakangan, saat dirinya mulai sepuh, ke ladang sudah tidak sekuat dulu, sementara anak-anak sudah besar dan bahkan berumah tangga, membuat Mak Win berfikir untuk mencari kesibukan lain.

“Amak tidak nyaman kalau hanya berdiam diri saja di rumah, makanya Amak buat kesibukan dengan anyaman ini, keterampilan saat masih gadis dahulu,” terangnya terkekeh.

Dirinya bercerita, awalnya mengerjakan anyaman itu sendiri. Namun kemudian ia mengajak beberapa lansia lain untuk menganyam bersama-sama.

“Kita para lansia ini kan berkumpul-kumpul juga. Jadi dengan menganyam, sambil bercerita-cerita tentang cucu, tentang agama, tentang kehidupan hari tua, kita dapat menghasilkan sesuatu yang bernilai positif,” ungkapnya.

Exit mobile version