Kabupaten SolokSumatera Barat

Pemkab Solok Kampanyekan Penurunan dan Pencegahan Stunting kepada Siswa SMA

160
Kepala Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Solok, Teta Midra Secara Resmi Launching Kepiting (Keluarga Bebas Stunting) Menuju Indonesia Emas 2025
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Solok, Teta Midra secara resmi launching Kepiting (Keluarga Bebas Stunting) Menuju Indonesia Emas 2025. (f/diskominfo)

Mjnews.id – Dalam rangka kampanye penurunan dan pencegahan stunting, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Solok, Teta Midra secara resmi launching Kepiting (Keluarga Bebas Stunting) Menuju Indonesia Emas 2025.

Peserta dari kegiatan ini ialah 100 orang siswa/siswi SLTA di Kabupaten Solok dan beberapa SKPD terkait dengan pelaksanaan program dan kegiatan upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Solok.

Bertempat di Gedung Solok Nan Indah, Kamis (05/10/2023), kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama Pemerintah Kabupaten Solok melalui Dinas Komunikasi dan Informatika bersama PKBI Sumatera Barat serta didukung oleh PT. Tirta Investama Solok.

Ketua Pelaksana Marcos Sophan, yang juga Sekretaris Diskominfo mengatakan, pertama, dalam rangka upaya percepatan target Pencegahan Stunting sejak dini, oleh karena itu peserta yang ikut adalah Siswa SLTA di Kabupaten Solok, kedua yakni tersosialisasinya program upaya penurunan dan pencegahan stunting dari tingkat Nasional hingga ke daerah.

Sementara Manajer CSR PT Tirta Investama, Jon Endrik sampaikan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Solok yang telah mendukung kegiatan ini sehingga dapat terlaksana dengan baik dan lancar.

“Sebagai perusahaan penyedia air kemasan, kita turut serta dalam memperhatikan kehidupan masyarakat di sekitar termasuk program program di bidang kesehatan seperti kegiatan kita pada hari ini,” ujarnya.

Bupati Solok diwakili Kepala Diskominfo Teta Midra mengatakan, dalam rangka mensukseskan percepatan penurunan stunting, di mana ini juga merupakan visi dari pemerintah, salah satu misinya pembangunan sumber daya manusia melalui sektor kesehatan dan pendidikan.

Adapun sebelumnya di Kabupaten Solok, audit kasus stunting terhitung cukup tinggi yakni 40,1 persen, namun berkat kerja sama dan dukungan kita bersama di Kabupaten Solok, Alhamdulillah tahun 2022 lalu, angka stunting di Kabupaten Solok menurun sebesar 15,9 persen dan sekarang ada pada angka 24,2 persen.

Teta Midra katakan, harapan nantinya pada Tahun 2024 akan terwujud Zero Stunting di Kabupaten Solok ini. Kegiatan ini tentunya tidak hanya berkahir sampai disini, kita akan terus berupaya bagaimana nantinya kita dapat menjalankan kegiatan dan program lainnya sehingga Kabupaten Solok dapat mencapai indeks pembangunan manusia yang lebih baik.

(sis)

Exit mobile version