InfrastrukturSumatera Barat

Butuh Anggaran Rp40 M, Sisa 1,5 Km Jalan Bayang-Alahan Panjang Hanya Dapat Rp9 M Tahun Depan

497
Kepala Dinas BMCKTR Provinsi Sumbar, Era Sukma Munaf
Era Sukma Munaf, Kepala Dinas BMCKTR Provinsi Sumbar. (f/obral)

Mjnews.id – Target pengerjaan proyek tahun 2023, Dinas Bina Marga Cipta Karya Tata Ruang (BMCKTR) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) telah rampung semua, tapi masih ada proses penyelesaian di lapangan.

Proyek tersebut berada pada Bidang Bina Marga (BM) ada 2 objek kegiatan jembatan Unand dan ruas jalan Sungai Limau-Lubuk Basung/jalan pasca bencana alam, dan Bidang Cipta Karya (CK) ada 2 objek bangunan di Kinali serta shelter.

Ungkapan ini dikemukakan Kepala Dinas BMCKTR Provinsi Sumbar, Era Sukma Munaf ketika dijumpai awak media ini di kantornya, Jumat 15 Desember 2023 pagi.

Menurut Era Sukma Munaf, pada Bidang BM ada 2 objek proyek yakni jembatan Unand Limau Manis Padang, dan jembatan pada ruas jalan Sungai Limau-Lubuk Basung penanganan bencana alam itu.

“Kondisi proyek jembatan Unand itu sudah tercapai target pengerjaan 85 persen, tapi kalau perusahaannya dapat merampungkan sampai tanggal 28 Desember ini tentu tidak lanjut”, ungkapnya.

Tetapi, jika bobot pekerjaan proyek jembatan Unand tak tercapai seratus persen sampai tanggal 27 Desember 2023 ini, tentu akan diopnamekan.

Sekaitan dengan jalan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan ke Alahan Panjang, Kabupaten Solok, secara kontrak kegiatan jalan tersebut sudah selesai tahun ini dengan biaya Rp60 miliar, tetapi tahun ini hanya dengan anggaran Rp. 20 miliar saja.

Dengan anggaran sebanyak Rp20 miliar ini, pengerjaan kegiatan proyek sudah selesai, tetapi pembangunan jalan masih terbengkalai.

“Sedangkan untuk tahun depan 2024 hanya dapat anggaran Rp9 miliar saja”, info Era Sukma Munaf.

Dengan anggaran sebanyak Rp9 miliar itu, hanya bisa mengerjakan jalan sepanjang 1.500 meter atau 1,5 kilometer di tahun depan.

“Dengan anggaran sebanyak itu pula, kita juga akan memangkas atau menurunkan jalan tanjakan tajam sepanjang 25 meter agar kondisi jalan itu tak ada lagi tanjakan tajam”, ungkapnya.

Untuk anggaran penyelesaian jalan Bayang-Alahan Panjang ini, sebetulnya bisa maksimal tahun depan dengan total biayanya Rp40 miliar, sehingga pengerjaan jalan sepanjang 1,5 kilometer itu dapat langsung diaspal.

“Kondisi sekarang tahun 2023 ini baru sekira 14 persen, dan pengerjaan tahun depan selesai pemangkasan tanjakan tajam, maka tercapai sekitar 30 persen, dengan kondisi belum diaspal, tetapi sudah dapat dilewati kendaraan setelah selesai pengerjaan tahun depan”, jelasnya.

Sedangkan proyek Bidang CK bangunan di Kinali juga hampir clear pengerjaannya, namun masih tersisa sekira beberapa persen lagi.

“Ya, proyek bangunan yang di Kinali itu bahan bangunannya untuk menyelesaikan pekerjaan menjelang akhir tahun ini telah ditumpuknya oleh perusahaan rekanan sampai ini hari.
Tetapi, seyogianya perusahaan penyelenggaranya tidak dapat menyelesaikan akan kita denda”, imbuhnya.

Era Sukma Munaf menegaskan, jika bangunan yang di Kinali itu tak selesai pada batas waktu kontrak pada tanggal 22 Desember ini, maka kita kasih kesempatan sampai tanggal 26 Desember dengan bayar denda.

“Tetapi, apabila juga tak sanggup menyelesaikan, sayang sekali diputus kontraknya, yang rugi adalah pihak perusahaan, melanjutkan pengerjaan tetapi uang pembayarannya pada tahun depan”, sebutnya.

(Obral)

Exit mobile version