BeritaMalangPendidikan

Universitas Brawijaya Berduka, Prof HM Hasyim Baisoeni Wafat pada Usia 87 Tahun

371
×

Universitas Brawijaya Berduka, Prof HM Hasyim Baisoeni Wafat pada Usia 87 Tahun

Sebarkan artikel ini
Rektor UB, Prof Widodo memberikan penghormatan terakhir kepada Prof HM Hasyim Baisoeni
Rektor UB, Prof Widodo memberikan penghormatan terakhir kepada Prof HM Hasyim Baisoeni. (f/ist)

Mjnews.id – Universitas Brawijaya (UB) Malang kehilangan salah satu tokoh besar dalam dunia pendidikan tinggi, Prof. H.M. Hasyim Baisoeni, yang meninggal dunia pada usia 87 tahun, Selasa 10 Desember 2024.

Prof. Hasyim, yang menjabat sebagai Rektor UB periode 1994-1998, dikenal sebagai pemimpin yang berdedikasi tinggi dalam memajukan pendidikan di universitas tersebut.

Sebagai bentuk penghormatan, Rektor UB Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc, bersama jajaran pimpinan dan sivitas akademika UB, mengadakan upacara penghormatan terakhir di Gedung Rektorat Lantai Satu, yang kemudian dilanjutkan dengan Salat Jenazah di Masjid Raden Patah UB, Rabu (11/12/2024).

Prof. Widodo mengenang almarhum sebagai sosok pemimpin yang visioner dan berdedikasi penuh terhadap kemajuan UB.

“Beliau telah mencurahkan segala upaya untuk memajukan pendidikan tinggi, khususnya di UB. Banyak tonggak penting yang dicapai selama masa kepemimpinan beliau, dan dampaknya terus dirasakan hingga saat ini,” ungkap Prof. Widodo.

Salah satu kontribusi besar yang beliau lakukan adalah mendorong para dosen untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga banyak dosen UB berhasil meraih gelar akademik tertinggi dan menjadi guru besar.

Almarhum juga dikenal sebagai pionir dalam berbagai inovasi yang mendukung kemajuan UB, antara lain pembentukan Jabatan Pembantu Rektor IV bidang Perencanaan dan Kerja Sama, pembentukan Biro Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI), serta peluncuran website UB yang membawa universitas ini dikenal lebih luas oleh masyarakat.

Selain itu, beliau juga meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Terpadu Perkuatan Tinggi (SIMPT), yang mempermudah integrasi manajemen informasi di UB.

“Beliau adalah seorang early adopter dalam mengimplementasikan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi di UB. Kepergian beliau meninggalkan duka yang mendalam, namun kita yakin ilmu dan kebijakan yang beliau wariskan akan terus memberi manfaat,” ujar Prof. Widodo.

Wakil Dekan Fakultas Teknik UB, Dr.Eng. Ir. Indradi Wijatmiko, S.T., M.Eng (Prac), juga menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam.

“Semoga segala amalan beliau diterima oleh Allah S.W.T., dan semoga keteladanan beliau dapat terus kami implementasikan untuk kebaikan fakultas, universitas, dan masyarakat,” ucapnya.

Prof. Drs. H.M. Hasyim Baisoeni lahir di Pamekasan pada 1 April 1937. Karirnya dimulai sebagai dosen di Fakultas Teknik UB, kemudian menjabat sebagai Kepala LPPM UB (1979-1984), Dekan Fakultas MIPA (1991-1994), dan akhirnya Rektor UB (1994-1998). Beliau dimakamkan di kompleks pemakaman Universitas Brawijaya, Karang Ploso, Kabupaten Malang.

(Rmn)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT


ADVERTISEMENT