Berita

Mengenang Hj Syofyani Yusaf, Maestro Tari “Kelas Dunia” dari Minangkabau

452
×

Mengenang Hj Syofyani Yusaf, Maestro Tari “Kelas Dunia” dari Minangkabau

Sebarkan artikel ini
Syofyani Yusaf
Syofyani Yusaf, Maestro Tari kelas dunia dari Minangkabau dari Kota Bukittinggi. (ist)
Bukittinggi, Mjnews.idInnalillahi wainna ilaihi rojiun. Dunia tari sejagad kehilangan Hj. Syofyani Yusaf. Maestro tari kebanggaan orang Minangkabau tersebut telah berpulang ke Rahmatullah di RS Achmad Mochtar, Bukittinggi, Jumat 4 Maret 2022 pukul 14.40 WIB, dalam usia 87 tahun.
Kepergian beliau menemui Sang Khaliq telah membuat dunia seni tari merasakan duka mendalam karena sangat kehilangan beliau.
Bagi penikmat Tari Minang, bahagia bisa pernah mengenal dan bersahabat dengan pendiri Sofyani Dance and Music Ensemble Group pada 1953 tersebut. Penulis dipertemukan dengan beliau melalui ajang pemilihan Uda-Uni Duta Wisata di sejumlah kabupaten dan kota Sumatera Barat, mulai 2012 hingga 2018.
Beliau yang kami panggil Mama ini adalah juri yang paling tua, nyentrik, cerdas, dan selalu ingat dengan orang-orang yang pernah bertemu dengannya. Saya juri bidang Pengetahuan Umum, Mama Syofyani juri bidang etika kepribadian, dan tak jarang menjadi juri bahasa Inggris.
Pertemuan kami berkat jasa Yul Nursuud , pegiat seni, koreografer, pendiri Uda-Uni yang juga menjadi Event Organizer pemilihan Uda-Uni Duta Wisata.
Semua hal bisa dilakukan Mama Syofyani, seperti menciptakan tari, pagelaran tari di banyak negara di Benua Asia, Eropa, Amerika, Australia maupun memasarkan produk tari.
Ada satu hal yang membuat beliau di masa tuanya susah tampil menjadi juri karena menjadi juri duta wisata harus tampil sempurna.
Apa itu? Beliau kesulitan memakai hijab, tak jarang kalau istri saya Yessi Priasti, yang ikut serta dalam rombongan juri uda-uni, dengan senang hati membantu beliau bagaimana cara menggunakan hijab sehingga beliau bisa tampil sebagai juri yang cantik di malam grand final pemilihan uda-uni.
Terlepas dari kesulitan menggunakan hijab, namun bagi saya, beliau itu adalah guru yang hebat. Saya banyak menimba ilmu dari beliau bagaimana menjadi orang yang kreatif, komunikatif, pandai bernyanyi, dan berkarya di bidang tari hingga akhir hayat.
Nama mama Syofyani pernah menjulang di antara dua maestro tari Minangkabau yang telah mendahuluinya, yakni Huriah Adam dan Gusmiati Suid.
Berbeda dengan kedua perempuan koreografer Minangkabau itu yang hijrah ke Jakarta, sebaliknya,  Mama Sofyani memilih “hijrah” dari Kota Bukittinggi ke Kota Padang.
Di Kota Padang, ia kemudian membuka sanggar, lalu berkeliling dunia memperkenalkan tari-musik Minangkabau, terutama hasil ciptaan dirinya bersama suami, ataupun ciptaan suaminya sendiri, Yusaf Rahman (alm). Sang suami juga dikenal sebagai pencipta lagu-lagu Minang yang dinyanyikan Elly Kasim dan Tiar Ramon.
Mama Syofyani menciptakan sejumlah karya hebat, antara lain Tari Pasambahan, Tari Manggaro, Tari Piring di Atas Pecahan Kaca. Ketiga tari itu telah melegenda dan hingga sekarang dan masih terus dipersembahkan dalam pagelaran tari.
Sejumlah penghargaan pernah disabet beliau, antara lain Lifetime Achievement Award pada West Sumatra Tourism Award (2009), Inspirator Award dari Sushi FM (2009), 63 Tahun Berkarya dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) Sumatra Barat (2008), Sebagai Jasawan dari Gubernur Sumatra Barat atas pengabdiannya yang tak henti dalam mengembangkan kesenian (1997), Pengabdian Masyarakat Cemerlang (PMC) dari Yang di-Pertuan Agong Malaysia (1996) dan lainnya.
Selamat jalan maestro tari. Kami akan selalu mengenang melalui karya-karyamu. Masyarakat Minang tak akan melupakan jasa-jasamu, karena berkat beliau tarian Minang dikenal di mancanegara. Semoga Allah SWT menempatkan dirimu di surgaNya. Aamiin YRA.
(Susilo Abadi Piliang)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT


ADVERTISEMENT