EkonomiKabupaten AgamPendidikanSumatera Barat

Mahasiswi UPN Veteran Jatim Bantu Pengembangan UMKM di Tilatang Kamang

298
Mahasiswi Upn Veteran Jawa Timur, Yani Maila Sinta, Fasilitator Pendamping Di Wilayah Kecamatan Tilatang Kamang
Mahasiswi UPN Veteran Jawa Timur, Yani Maila Sinta, fasilitator pendamping di wilayah Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat. (f/ist)

Mjnews.id – Salah seorang mahasiswi UPN Veteran Jawa Timur (Jatim) ikut serta membantu mengembangkan UMKM melalui Program Sahabat Daya BTPN Syariah. Program sahabat daya adalah salah satu program dari PT. Bank BTPN Syariah yang bertujuan untuk mengembangkan usaha para nasabahnya.

Program ini bisa diikuti melalui program kampus merdeka, Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB). Kampus Merdeka bermitra dengan banyak perusahaan, salah satunya adalah PT. Bank BTPN Syariah Tbk.

Program tersebut berjalan selama empat bulan terhitung dari bulan Maret – Juni 2023. Dalam kegiatan tersebut, salah satu posisi yang tersedia adalah sebagai fasilitator pendamping di wilayah remote site yang ada di seluruh Indonesia.

Salah satunya ditempati mahasiswi UPN Veteran Jawa Timur, Yani Maila Sinta, sebagai fasilitator pendamping di wilayah Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat.

Yani Maila Sinta menyampaikan, kegiatan ini dilakukan secara offline atau door to door ke rumah nasabah yang terpilih. Selama kegiatan pendampingan nasabah akan dilihatkan video atau materi yang sesuai dengan usahanya agar dapat mengembangkan usaha para nasabah.

Materi yang diberikan adalah mengenai pentingnya identitas usaha, cara membuat pembukuan secara sederhana, membuat daftar harga, cara berjualan online.

Tidak hanya memberikan materi, kegiatan ini juga mengajak nasabah untuk dapat langsung mempraktekkan materi yang telah diberikan. Misalnya materi mengenai identitas usaha, praktek yang dilakukan bisa dengan membuat label, spanduk ataupun brosur dan mengenai pembukuan sederhana nasabah diajak untuk membuat atau menulis pembukuan mengenai kas keuangan, buku stok barang ataupun buku iventaris barang.

Salah seorang nasabah yang didampingi, Silvia menyampaikan, dengan adanya kegiatan pendampingan ini saya merasa sangat terbantu. Sebagai pemilik usaha warung yang masih kecil dan tergolong baru yang sebelumnya saya tidak paham mengenai pentingnya identitas usaha dan pembukuan.

“Setelah pendampingan ini saya menjadi lebih paham mengenai cara membuat pembukuan dan kini usaha warung saya sudah memiliki identitas usaha,” ujar Silvia.

(Aii)

Exit mobile version