Internasional

Korban Tewas Gempa Bumi Jepang Lebih dari 160 Orang

196
Gempa Jepang
Gempa Jepang. (f/reuters)

Mjnews.id – Kondisi pasca-gempa bumi di Jepang memperlihatkan situasi yang semakin memburuk. Korban tewas dari peristiwa itu terus meningkat, melampaui 160 orang.

Upaya pencarian lebih dari 100 orang yang masih hilang terhambat oleh cuaca buruk. Hujan lebat dan salju membuat kondisi semakin sulit bagi tim penyelamat, memicu peringatan akan tanah longsor dan potensi runtuhnya bangunan yang masih belum stabil.

Gempa bumi dengan kekuatan 7,6 skala Richter itu menyasar semenanjung Noto, merobohkan bangunan dan memicu kebakaran besar. Kota Wajima dan Suzu terkena dampak paling parah, dengan sebagian besar korban tewas berasal dari sana.

Meskipun jumlah orang hilang telah turun dari sekitar 195 menjadi lebih dari 100, tim penyelamat terus bekerja keras di tengah kondisi sulit. Ribuan orang masih terisolasi akibat kerusakan parah pada infrastruktur jalan, sementara banyak lainnya mengungsi di tempat penampungan darurat.

Militer Jepang telah melakukan distribusi bantuan seperti makanan, air, dan selimut kepada para pengungsi. Lebih dari 6.000 tentara dikerahkan untuk membantu dalam misi bantuan dan penyelamatan.

Meskipun sudah melewati masa kritis 72 jam, di mana peluang menemukan korban selamat berkurang, operasi penyelamatan masih terus berlanjut. Kisah-kisah keajaiban juga muncul di tengah bencana ini, seperti penemuan seorang wanita berusia 90 tahun yang selamat setelah tertimbun reruntuhan selama lima hari di Suzu.

Masyarakat yang tinggal di daerah yang terdampak diminta untuk tetap waspada, mengingat gempa susulan terus terjadi, meningkatkan ketidakpastian dan risiko baru atas keamanan mereka.

Lapor lembaga penyiaran publik Jepang NHK, hingga Senin (8/1/2024) dini hari waktu setempat, lebih dari 1.200 gempa telah tercatat sejak Tahun Baru.

Jepang adalah salah satu negara yang paling aktif secara seismik di dunia, dan aktivitas di sekitar Noto telah meningkat sejak akhir tahun 2020.

Lebih dari 500 gempa kecil dan menengah telah terjadi di sana selama tiga tahun terakhir.

Exit mobile version