Kemendagri

Mendagri Imbau Pemda Gencarkan Langkah Pengendalian Inflasi

177
Mendagri Muhammad Tito Karnavian Saat Memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah
Mendagri Muhammad Tito Karnavian saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (10/4/2023). (f/puspen kemendagri)

Mjnews.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengimbau pemerintah daerah (Pemda) agar menggencarkan upaya pengendalian inflasi, terutama pada dua minggu menjelang Lebaran. Langkah ini penting karena diperkirakan permintaan terhadap berbagai jasa maupun barang bakal meningkat, termasuk produk makanan dan minuman.

Hal itu disampaikan Mendagri saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (10/4/2023).

Lebih lanjut, Mendagri membeberkan sejumlah langkah yang perlu dilakukan Pemda dalam mengendalikan laju inflasi. Upaya itu seperti menggelar operasi pasar murah dengan menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) ataupun pos anggaran lainnya. “Dan mengajak juga masyarakat yang mampu atau perusahaan untuk menggunakan dana CSR yaitu (untuk) operasi pasar murah, terutama di masyarakat-masyarakat yang kurang mampu,” ujarnya.

Selain itu, tambah Mendagri, Pemda juga perlu mencairkan anggaran bantuan sosial (bansos), baik secara tunai, non-tunai, maupun dalam bentuk sembako. Mendagri juga meminta Pemda menggencarkan pengecekan suplai pangan dan memastikan kebutuhannya terpenuhi. “Kalau kurang segera cek dan lakukan kerja sama antardaerah atau koordinasi dengan jajaran Kementerian Perdagangan, Badan Pangan, Bulog, dan lain-lain, untuk mencukupi suplai daerah masing-masing,” jelasnya.

Tak hanya itu, Pemda juga perlu melakukan intervensi bila terjadi kenaikan pada komoditas tertentu. Hal itu seperti beras, cabai, daging ayam, telur, dan lainnya. Intervensi itu salah satunya dengan memberikan subsidi transportasi terhadap pihak yang mengandalkan suplai barangnya dari luar daerah. Menurutnya, beberapa daerah telah menerapkan langkah tersebut, sehingga harga yang ditetapkan bisa terjangkau.

“Jadi dijual dengan harga yang sama dengan harga pembeliannya di daerah itu, ini banyak yang melakukan itu, nah ini harus digencarkan selama dua minggu ini menjelang Lebaran,” tandasnya.

(rel/eki)

Exit mobile version