Opini

Strategi Mengatasi Homesickness Mahasiswa Rantau

270
Ilustrasi Homesickness
Ilustrasi.

Demi Pendidikan berkualitas, tidak sedikit orang memilih untuk menjadi mahasiswa rantau melanjutkan studi perguruan tinggi ke luar daerah, luar kota, bahkan ke luar negeri demi menggapai cita-cita dan mengembangkan keahliannya. Merantau memberi akses untuk membentuk pengalaman baru, tantangan, dan kesempatan untuk perkembangan diri yang luar biasa.

Oleh: Melany Silvana Putri

Mjnews.id – Studi di luar kota atau bahkan negara merupakan sebuah langkah besar dalam kehidupan seorang mahasiswa menuju kedewasaan. Salah satu hal paling mencolok bagi mahasiswa yang kuliah merantau adalah kebebasan. Dimana mereka akan belajar mandiri, mengelola waktu, keuangan, dan mengambil keputusan hidup secara mandiri.

Pengalaman merantau juga memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk memperluas cakrawalanya, mereka terpapar pada budaya baru, bahasa, dan norma-norma sosial yang mungkin berbeda dari yang pernah mereka kenal sebelumnya. Hal ini juga dapat membantu mengelola sifat toleransi, empati, dan pemahaman yang lebih mendalam terhadap masyarakat global.

Namun, di balik kegembiraan akan kebebasan baru dan peluang baru, tentunya para mahasiswa rantau tidak lepas dari fenomena homesickness. Fenomena ini tidak bisa diabaikan, karena dapat mempengaruhi keadaan seseorang dan kinerja akademik mahasiswa dan tidak jarang beberapa mahasiswa sampai jatuh sakit karena kerinduannya pada orang tua serta penuhnya pikiran pada tugas-tugas yang harus dikerjakan.

Dalam artikel ini, kita akan membongkar dan memahami homesickness pada mahasiswa rantau, serta mencari solusi untuk menghadapinya secara bijak.

Homesickness merupakan gejala psikologis yang muncul ketika seseorang berpisah dari lingkungan yang akrab dan memasuki lingkungan baru yang asing, adanya rasa kerinduan yang amat dalam terhadap tanah kelahiran, rumah yang biasanya menjadi tempat untuk bersama orang tua, atau mungkin lingkungan yang biasanya menjadi tempat untuk pulang. Ini bisa menyertai perasaan kehilangan, kesepian, dan perasaan takut.

Mahasiswa rantau, terutama yang memilih untuk belajar di luar negeri atau di kota yang jauh dari rumah, adalah kelompok yang rentan terhadap homesickness. Mereka harus menghadapi kenyataan bahwa mereka berada di lingkungan yang sangat berbeda, terpisah dari keluarga dan teman-teman lama.

Homesickness adalah suatu kejadian yang alami dan lumrah terjadi pada siapaun yang sedan berada jauh dari tanah kelahirannya. Adapun faktor yang dapat memicu homesickness ini terjadi, yaitu :

  1. Jarak Fisik dan Emosional
    Transisi dari rumah ke tempat baru seringkali diikuti oleh perasaan kehilangan dan rasa rindu akan kehangatan rumah. Mahasiswa mungkin merindukan kehadiran keluarga secara nyata dan kenyamanan lingkungan yang dikenal.
  2. Kehilangan Kebiasaan dan Tradisi Keluarga
    Berada jauh dari rumah berarti tidak lagi memiliki akses terhadap kebiasaan dan tradisi yang telah membentuk bagian penting dari kepribadian dan kenyamanan mahasiswa.
  3. Isolasi Sosial
    Mahasiswa rantau mungkin mengalami kesulitan membangun hubungan sosial di lingkungan baru mereka. Hal ini dapat memperparah perasaan homesickness dan membuat mereka merasa terasingkan.
Exit mobile version