banner pemkab muba
PLN

PLN Kebut Pengembangan Energi Baru Terbarukan

168
×

PLN Kebut Pengembangan Energi Baru Terbarukan

Sebarkan artikel ini
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata berkapasitas 192 megawatt peak (MWp) yang dibangun di atas Waduk Cirata, Purwakarta, Jawa Barat
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata berkapasitas 192 megawatt peak (MWp) yang dibangun di atas Waduk Cirata, Purwakarta, Jawa Barat diresmikan pada 9 November 2023. (f/pln)

Sebelumnya pada September 2023 PLN berhasil mengoperasikan jaringan listrik dan kabel sungai bertegangan 20 kiloVolt (kV) di Kecamatan Pelangiran dan Kecamatan Teluk Belengkong Provinsi Riau. PLN juga mengoperasikan saluran kabel laut tegangan menengah 20 kV interkoneksi Batam–Pulau Buluh pada Desember 2023. Dengan dioperasikannya jaringan listrik ini, pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang sebelumnya digunakan sebagai suplai utama ini dinonaktifkan dan warga dapat menikmati listrik 24 jam.

“Selain mempercepat transisi energi, upaya pembangunan kabel bawah laut ini menjadi upaya PLN memberikan akses listrik yang merata bagi seluruh masyarakat. PLN terus mengakselerasi pembangunan infrastruktur listrik ke seluruh desa, termasuk Kawasan 3T di Indonesia agar dapat menikmati listrik selama 24 jam,” kata Darmawan.

Di sisi lain, dalam upaya mendukung pengembangan alternatif energi hijau lainnya, PLN menjadi pionir pengembangan rantai pasok green hydrogen sebagai alternatif bahan bakar kendaraan di Indonesia. PLN pun telah meresmikan 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP) pada 20 November 2023 yang mampu memproduksi sampai dengan 199 ton hidrogen per tahun.

Ke-21 lokasi GHP PLN tersebut berada di; pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Pangkalan Susu, PLTU Muara Karang, PLTU Suralaya 8, PLTU Suralaya 1-7, PLTU Cilegon, PLTU Labuan, PLTU Lontar, PLTU Priok, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTU Muara Tawar, PLTU Indramayu, PLTU Tambak Lorok, PLTU Tanjung Jati, PLTU embang, PLTU Tanjung Awar-Awar, PLTU Gresik, PLTU Pemaron, PLTU Paiton, PLTU Grati, PLTU Pacitan, dan PLTU Adipala.

“Lewat GHP ini, kami membangun bagaimana transisi sektor transportasi ke low carbon berjalan dengan baik. Tentu saja kalau kita berbicara transportasi, terdapat dua opsi. Yang pertama mobil listrik berbasis pada baterai yang sudah kami bangun ekosistemnya. Kedua kendaraan berbasis pada hidrogen. Ini perlu ada rantai pasok yang khusus, ini perlu ada green hydrogen yang telah kami sediakan melalui GHP ini,” tutur Darmawan.

Ke depannya PLN akan menjalankan skenario Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang akan menambah kapasitas pembangkit EBT sebesar 75% dan pembangkit berbasis gas sebesar 25% hingga 2040. Dengan skenario ini, diharapkan Indonesia bisa mencapai target net zero emissions (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat. Skema ARED ini juga dipaparkan pada forum global United Nations Climate Change Conference (COP28) di Dubai, UEA yang diselenggarakan pada 30 November – 13 Desember 2023. Hal ini dilakukan untuk menjalin kolaborasi internasional. Kolaborasi ini penting, mengingat transisi energi di Tanah Air masih menghadapi banyak tantangan.

“Kami tidak bisa menjalankan semuanya dalam suasana kesendirian. Satu-satunya cara untuk terus maju adalah melalui kolaborasi. Kita berbicara tentang kolaborasi dari sisi kebijakan, inovasi teknologi, investasi sehingga seluruh dunia bersama menuju satu tujuan, menyelamatkan bumi,” pungkas Darmawan.

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT

banner 120x600