Jawa TengahPolri

Kasus Belum Terungkap, Begini Harapan Anak dan Isteri Polisi yang Terbunuh di Semarang

181
Aiptu Samsul Huda beserta istri dan anaknya
Aiptu Samsul Huda beserta istri dan anaknya. (dok)

Semarang, MJNews.ID – Kurang lebih 3,5 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 20 Januari 2018, publik digegerkan oleh berita tentang seorang polisi yang tewas terbunuh, dan jasadnya ditemukan di jalan Arteri Yos Sudarso, depan hotel Puri Garden Semarang.
Korban tewas mengenaskan dengan sekujur luka di beberapa bagian tubuhnya. Korban pada saat ditemukan masih berpakaian seragam lengkap, tergeletak di samping motornya.
Diketahui korban bernama Aiptu Samsul Huda, seorang anggota Polisi Lalu lintas Polsek Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) Tanjung Emas Semarang.
Semasa hidupnya, korban dikenal sebagai seorang yang pendiam dan baik hati. Menurut tetangga, teman-teman dan saudara-saudaranya, kurban tidak pernah berbuat yang neko-neko.
Tidak terasa, hampir 4 tahun lamanya tragedi pembunuhan itu terjadi, namun hingga saat ini para pelaku belum juga diketahui identitasnya apalagi ditangkap atau ditemukan.
Hal ini yang menyebabkan anak dan isteri almarhum merasa sedih dan takut menghadapi kehidupan ini.
Kiki (16 tahun), adalah anak almarhum, sangat merasa kehilangan akan kepergian ayahnya, karena dia selama ini sangat dekat.
Kiki hanya bisa berkata, Saya akan menjaga mama, saya tetap rajin sholat, belajar rajin, juga berpuasa, karena saya ingin jadi anak yang membanggakan papa, tercapai cita-cita saya sebagai seorang pendakwah.
“Keinginan Kiki hanya satu, pembunuh papanya segera ditangkap,” katanya.
Yuli (40 tahun) adalah isteri almarhum, mengatakan, dengan kepergian almarhum otomatis beban keluarga ada di pundak saya, saya bekerja di dunia entertainment, dengan adanya pandemi, penghasilan terganggu, tapi saya masih bisa mencoba usaha-usaha lainnya.
“Namun rasa ketakutan yang secara psikis sangat mengganggu, karena sampai detik ini, siapa pelaku pembunuhan terhadap almarhum suami saya belum ditemukan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran kami, karena berarti para pembunuh itu masih bebas berkeliaran. Kami selalu aktif menanyakan perkembangan kasus almarhum selama ini,” terangnya, Rabu 25 Agustus 2021.
Untuk itu, kami berharap dan berpesan kepada Kapolda Jawa Tengah, untuk memperhatikan nasib kami, agar kami bisa hidup tenang dan almarhum di alam sana juga tenang.
Kasus pembunuhan, yang biasanya polisi dengan cepat mengungkap dan menemukan siapa pelakunya. Namun untuk kasus yang satu ini, betapa rumitnya.
(ras)
Exit mobile version