Bupati Agam Resmikan Kampus III Surau Tahfidzul Qur’an Jalikur Patanangan. (hms) |
Tilatang Kamang, Mjnews.id – Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman resmikan Kampus III Surau Tahfidzul Qur’an Jalikur Patanangan, Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tilatang Kamang, Sabtu (5/2/2022).
Peresmian ini ditandai dengan pengguntingan pita, penandatanganan prasasti dan pembukaan papan selubung nama Kampus III Surau Tahfidzul Qur’an itu.
Kegiatan itu turut dihadiri Gubernur Sumbar diwakili Kacabdin Pendidikan Sumbar wilayah Agam, Mardison, Kakan Kemenag Agam, Marjanis, Kabag Kesra Setdakab Agam, Surya Wendri, angota DPRD Agam, tokoh masyarakat dan lainnya.
Bupati Andri Warman mengapresiasi masyarakat yang telah bersama-sama membangun rumah tahfiz, bahkan ini sejalan dengan salah satu program unggulannya dalam melahirkan para hafiz dan hafizah di daerah itu.
“Semoga ke depan semakin banyak lagi rumah tahfiz di Kabupaten Agam untuk mendidik generasi belajar tahfiz Qur’an,” harapnya.
Dalam pengembangan pendidikan Tahfidzul Qur’an ini, katanya, Pemkab Agam sudah jajaki kerjasama dengan Kankemenag dan MUI Agam, menurutnya Februari ini sudah bisa disahkan bersama dua lembaga itu.
“Memang dalam mengembangkan pendidikan agama ini kita harus bersinergi bersama lembaga tertentu seperti Kankemenag dan MUI, supaya hasil yang diharapkan nanti bisa terwujud dengan maksimal,” sebut bupati.
Untuk itu, ia mengajak masyarakat membangun rumah tahfiz, paling tidak laksanakan dulu kegitannya di musala atau masjid di lingkungan masing-masing. Apabila kegiatannya sudah berjalan, katanya, baru dimulai pembangunan gedungnya.
Bahkan bupati berkomitmen, bakal mencarikan solusi bagi para hafiz dan hafizah agar dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi, karena mereka sudah ada bekal ilmu untuk melanjutkan pendidikan.
Sementara itu, panitia pembangunan, Darnis Burhan Dt Bagindo Sati menyebutkan, pembangunan gedung ini menelan biaya sekitar Rp876 juta lebih, yang bersumber dari berbagai donatur di Kabupaten Agam.
“Pembangunan ini dilaksanakan empat tahap, dengan lama pengerjaan 17 bulan 12 hari,” katanya.
Ia mengaku tidak menyangka gedung semegah ini bisa berdiri di lokasi yang sebelumnya dijadikan kebun oleh pemilik.
Dijelaskan, pembangunan ini diawali dari tingginya keinginan masyarakat untuk menitipkan anaknya ke rumah Tahfidzul Qur’an Musala Firdaus, sehingga tidak tertampung lagi di gedung sebelumnya.
“Kemudian seorang tokoh yang merantau di Malaysia mewakafkan tanahnya untuk pengembangan rumah tahfiz ini, bahkan disambut antusias oleh masyarakat,” terangnya.
Saat itu, katanya, dalam memulai pembangunan hanya bermodal Rp9 juta, kemudian muncul berbagai donatur yang ingin berpartisipasi dalam membangun rumah tahfiz yang diresmikan hari ini.
“Untuk itu kita sampaikan terimakasih pada donatur yang telah berpartisipasi dalam membantu pembangunan ini. Semoga dengan kebersamaan membangun, akan banyak lahirkan para hafiz dan hafizah di Surau Tahfdzul Qur’an ini,” ujarnya mendoakan.
(emg)