Mjnews.id – Bupati Solok, H. Epyardi Asda sambut kunjungan Menteri Pertanian RI, H. Syahrul Yasin Limpo, bersama seluruh rombongan ke Kawasan Wisata Bukit Cambai, Kecamatan Lembah Gumanti, memperlihatkan hamparan lahan pertanian holtikultura, Rabu, (14/6/ 2023)
Hadir Rombongan Kementerian Pertanian RI, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, SP, Sekretaris Daerah Medison, Asisten II Deni Prihatn, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Barat, Kepala Dinas Pertanian Kennedy Hamzah, Kepala OPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Solok
Bupati H. Epyardi Asda mengatakan
luas lahan di Kabupaten Solok Kurang Lebih sebesar 374.000 hektare, dengan hutan lindung sebesar 145.000 hektare sedangkan lahan yang dapat digarap oleh masyarakat sebesar 74.000 hektare yang terdiri dari 39.000 hektare sawah dan 28.000 hektare pertanian holtikultura serta selebihnya masih banyak lahan yang belum digarap.
Dikatakan Epiyardi, Solok memiliki dua daerah dengan iklim berbeda yakni di bagian utara kita memiliki iklim yang panas cocok sebagai perkebunan durian dan manggis, saat ini ekspor manggis kita di Kabupaten Solok telah sampai ke beberapa negara Asia seperti Jepang dan Cina
Di bagian selatan memiliki iklim yang dingin dan berada di dataran tinggi sehingga cocok untuk tanaman holtikultura seperti bawang merah, cabe dan kentang.
“Insya Allah kita yakin dengan adanya bantuan dari Kementerian Pertanian maka Kabupaten Solok dapat menjadi penunjang dari kebutuhan Pangan di Indonesia, karena di Kabupaten Solok kami memiliki Beras yang berkualitas dan Hasil sayuran yang melimpah.
Untuk itu di Kabupaten Solok kita masih membutuhkan bantuan dan bimbingan dari menteri pertanian dalam membina dan mengarahkan kami serta membantu kita mengembangkan teknologi informasi di sektor pertanian.
Menteri Pertanian Dr.H. Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, yang menentukan kemajuan suatu Daerah itu tidak terlepas dari peran Pemimpin dan Pemerintahnya baik dalam melihat harapan dari rakyat yang dipimpinnya, dan apabila ingin memajukan suatu daerah itu yang paling utama resource nya ialah pada sektor pertanian.
“Saya datang hari ini karena memang merasa Kawasan ini memiliki potensi Pertanian yang sangat tinggi, maka dari itu melalui momentum ini mari kita rancang dengan gagasan yang bagus untuk mengembangkan dan membenahi sektor Pertanian di Kabupaten Solok ini,” ungkapnya.
Ia menegaskan, panen ini memberikan harapan besar bagi ketersediaan dan kecukupan bawang merah Indonesia yang pada saat-saat hari besar terjadi kelangkaan. Selain itu juga sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk membangun dan memperkuat sentra baru di luar Pulau Jawa yang diharapkan dapat segera berproduksi memenuhi kebutuhan nasional.
Selanjutnya beliau menjelaskan bahwa untuk menghasilkan pengembangan bawang merah yang baik, perlu didukung dengan ketersediaan benih dalam jumlah yang cukup, waktu yang tepat dan mutu yang baik. Maka dari itu, penangkar dan produsen benih harus mempersiapkan kebutuhan benihnya.
Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto menuturkan lahan bawang merah di Solok memiliki keunggulan dibanding daerah lain. Karakteristik lahan rata-rata berupa lahan miring dan berlereng, dimana tanahnya subur, air cukup tersedia dan intensitas panas mataharinya juga cukup sehingga cocok untuk pertumbuhan bawang merah sehingga mampu berproduksi sepanjang tahun.
“Saat ini Solok telah memiliki varietas yang telah terdaftar di Kementerian Pertanian bernama Solok Sumbar Sakato, terbukti adaptif dan memiliki produktivitas yang relatif tinggi. Setiap bulan, sekitar 1.000 hektar rutin panen bawang merah di Solok ini,” ucapnya.
(sis)