Pasaman BaratPendidikanReligiSumatera Barat

SDN 20 Talamau bersama Wali Murid Peringati Isra Mikraj 1445 H

214
Sdn 20 Talamau Bersama Wali Murid Peringati Isra Mikraj 1445 H
Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto hadiri peringatan Isra Mikraj 1445 H di SDN 20 Talamau. (f/pemkab)

Mjnews.id – Sekolah Dasar Negeri/SDN 20 Talamau di Rantau Pauh, Nagari Talu, Kecamatan Talamau, peringati Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW 1445 H tahun 2024, Kamis 8 Februari 2024.

Peringatan isra mikraj tersebut bertema ‘Bergerak, Berjalan, dan Menaikkan Kualitas Iman, Taqwa, serta Kinerja Bersama’.

Kekompakan dan kebersamaan bersama wali murid tersebut disaksikan langsung oleh Wakil Bupati Pasaman Barat (Pasbar), Risnawanto, didampingi Sekretaris Dinas Pendidikan, Forkopimca dan stakeholder terkait.

Wabup Risnawanto memberikan apresiasi yang tinggi kepada inovasi dan kreasi sekolah yang telah bangkit dari musibah gempa yang terjadi hampir dua tahun lalu.

Sebelum peringatan Isra Mikraj digelar, wali murid mengadakan lomba Maapam yang akan disajikan kepada tamu undangan.

Kebersamaan dan kekompakan itulah yang membangkitkan semangat setelah gempa melanda.

“Dari musibah gempa yang melanda, banyak Hikmah yang bisa kita ambil dan membuat kita bisa bangkit. Kami bangga kepada SD Negeri 20 Talamau ini, banyak gagasan dan inovasi yang dilakukan. Seperti mendirikan rumah Tahfiz Nurul Etika, menjalankan program Pantas (Penjemputan Kembali Anak yang Putus Sekolah),” kata Risnawanto.

Ia melanjutkan sesuai dengan visi dan misi Pemda Pasbar tentang pendidikan yakni mencerdaskan kehidupan anak bangsa. Hal tersebut juga dijalankan oleh SD Negeri 20 Talamau dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang menampung minat dan bakat siswa serta mengembangkannya, seperti PMI, Pramuka.

Wakil Bupati Risnawanto juga memberikan apresiasi dan meminta dukungan kepada wali murid, karena pendidikan tanpa dukungan dari wali murid tidak akan maksimal.

Sementara itu, Kepala SDN 20 Talamau, Titis Suryani juga menceritakan bagaimana traumanya siswa ketika gempa melanda dulu. Seiring berjalannya waktu siswa sudah bisa bangkit kembali.

“Kami secara perlahan bisa memulihkan trauma anak didik karena gempa waktu itu. Saat ini secara perlahan sarana prasarana pendidikan mulai dibangun kembali. Saat ini sekolah mulai meningkatkan mutu pendidikannya mulai dari rumah Tahfiz Nurul Etika hingga kegiatan ekstrakurikuler menampung minat dan bakat siswa,” katanya.

Pihaknya juga sudah menjalankan program penjemputan anak putus sekolah dengan jumlah anak sebanyak 5 orang.

“Empat orang diantaranya merupakan saudara satu ibu. Kami tidak ingin mereka putus sekolah,” tegasnya.

(*)

Exit mobile version