Payakumbuh, Mjnews.id – Tim penilai kampung keluarga berkualitas dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Barat melakukan penilaian lapangan ke Kelurahan Tanjung Pauh, Kecamatan Payakumbuh Barat, Sabtu (4/6/2022).
Dalam kegiatan itu hadir Wali Kota Riza Falepi yang diwakili Asisten I Setdako Dafrul Pasi, Ketua TP PKK Kota Payakumbuh yang diwakili Elfriza Zaharman, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Payakumbuh AH Agustion, Kabid PPKB Yunimar, dan Camat Ul Fakhri, Lurah, OPD terkait, dan ketua serta pengurus kampung Keluarga Berkualitas setempat.
Sementara Tim penilai dari BKKBN Provinsi Sumbar, Desra dan Dafid Arga, serta turut hadir perwakilan BKKBN Pusat, Cicik Sikmiyati dan Hemiliana Dwi Putri.
Asisten I Dafrul Pasi dalam sambutannya menyampaikan harapannya dari kerja keras seluruh pihak dalam menyukseskan kampung keluarga berkualitas dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kota Payakumbuh melalui program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga serta pembangunan sektor terkait dalam rangka keluarga kecil berkualitas.
Dia juga mengatakan Pemerintah Kota Payakumbuh melalui program-program strategisnya sangat mendukung terciptanya kampung KB ini, karena indikator yang akan dicapai itu banyak, keluarga adalah tempat awalnya dari pembangunan sumber daya manusia.
“Program ini bersentuhan langsung dengan misi Wali Kota Riza Falepi yang pertama yakni mewujudkan sumber daya manusia yang handal, sehat, dan kompetitif,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dafrul Pasi mengatakan sesuai dengan tujuan kampung keluarga berkualitas di Tanjung Pauh ini, tampak peningkatan peran pemerintah, lembaga non pemerintah dan swasta dalam memfasilitasi, pendampingan, dan pembinaan masyarakat untuk menyelenggarakan program Bangga Kencana serta pembangunan.
“Kita terus mendorong meningkatnya jumlah peserta KB aktif modern, meningkatnya ketahanan keluarga melalui program bina keluarga balita (BKB), bina keluarga remaja (BKR), bina keluarga lansia (BKL), dan pusat informasi dan konseling (PIK) remaja, meningkatnya pemberdayaan keluarga melalui kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga akseptor (UPPKA). Menurunnya angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, meningkatkan sarana dan prasarana pembangunan di kampung KB, meningkatkan sanitasi dan lingkungan kampung yang sehat dan bersih,” ulasnya.
Apalagi, kata Dafrul, terutama dalam rangka percepatan penurunan stunting, kampung keluarga berkualitas Tanjung Pauh sudah dilakukan pencanangan dapur sehat atasi stunting (Dashat) pada tanggal 12 desember 2021 di BWS Batang Agam dan sudah berjalan di kampung keluarga berkualitas Tanjung Pauh ini.
Sementara itu, Kepala DP3AP3KB Kota Payakumbuh Agustion menerangkan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sebagai dasar pelaksanaan program kependudukan dan keluarga berencana menekankan kewenangan BKKBN tidak hanya terbatas pada masalah pembangunan keluarga berencana dan keluarga sejahtera saja namun juga menyangkut masalah pengendalian penduduk.
“Kampung keluarga berkualitas merupakan konsep percepatan pembangunan keluarga yang terintegrasi dan komprehensif dengan menggunakan pendekatan pemberdayaan individu, keluarga, dan masyarakat. Istilah kampung keluarga berkualitas yang akhir-akhir ini menjadi icon yang cukup populer tidak hanya dikalangan para pengelola program kependudukan dan bkkbn, akan tetapi juga banyak diperbincangkan oleh lembaga-lembaga lain mulai dari tingkat daerah sampai tingkat pusat,” katanya.
Mantan Kadis Pendidikan itu juga menambahkan, kehadiran kampung keluarga berkualitas sangat penting, dimana terdapat integrasi dan konvergensi penyelenggaraan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga dalam seluruh dimensi melalui penerapan 8 fungsi keluarga guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia, keluarga dan masyarakat.
“Kampung keluarga berkualitas merupakan salah satu bentuk/model miniatur pelaksanaan total program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK) secara utuh bersinergi dengan kementerian/lembaga, mitra kerja, stakeholder, lintas sektor yang juga harus dapat diintegrasikan di kampung keluarga berkualitas sehingga seluruh program dan kegiatannya dapat diimplementasikan secara nyata dan berkualitas,” ujarnya.
Dijelaskannya, kampung keluarga berkualitas Tanjung Pauh secara resmi dicanangkan pada tanggal 22 Mei 2017 sebagai daerah pembentukan awal pada RW 03/RT 01. Tanjung Pauh dengan jumlah penduduk 3.793 jiwa, jumlah kk sebanyak 1.103 KK.
“Jumlah peserta keluarga berencana (KB) aktif di kampung keluarga berkualitas kelurahan tanjung pauh sampai dengan maret 2022 tercatat sebanyak 474 dari total pus (pasangan usia subur) sebanyak 563,” paparnya.
Tarkait dengan inovasi kampung keluarga berkualitas Tanjung Pauh adalah komitmen dan integrasi kegiatan beserta dukungan seluruh unsur di Kelurahan Tanjung Pauh untuk mensukseskan program kampung keluarga berkualitas yang tertuang dalam visi kampung keluarga berkualitas tanjung pauh, yaitu “kampung yang sehat, bersih, mandiri dan tentram serta menciptakan keluarga kecil yang sejahtera dan berkualitas”.
“Prestasi kampung keluarga berkualitas Tanjung Pauh cukup banyak, mulai dari tingkat provinsi, kota, dan kecamatan,” terangnya.
Di sisi lain, Tim Penilai dari BKKBN Provinsi Sumbar Desra mengatakan ada 19 kampung keluarga berkualitas yang ikut dari 1 masing-masing kabupaten Kota se Sumatera Barat dan hanya 4 yang lolos seleksi tahap awal. Ada Kota Payakumbuh, Padang, Solok, dan Kabupaten Sijunjung.
“Yang terbaik 1 nantinya akan mewakili Sumbar ke tingkat Nasional,” pungkasnya.
(hms/yud)