KesehatanKota BukittinggiSumatera Barat

Ade Rezki Pratama bersama Kemenkes Sosialisasikan Imunisasi Germas di GOR Bermawi Bukittinggi

165
Anggota Komisi Ix Dpr Ri, Ade Rezki Pratama Bersama Kemenkes Sosialisasikan Imunisasi Germas Di Gor Bermawi Bukittinggi
Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama bersama Kemenkes Sosialisasikan Imunisasi Germas di GOR Bermawi Bukittinggi. (f/munasril)

Mjnews.id – Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama, bersama Kemenkes RI, adakan sosialisasi bertemakan penguatan imunisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Acara ini diselenggarakan, Senin 27 November 2023, di Gedung Olah Raga (GOR) Bermawi, Gulai Bancah, Bukittinggi, dihadiri Ketua Tim Kerja Imunisasi dan Khusus Dirjen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Kemenkes, Kadis Kesehatan provinsi, Kadis Kesehatan Bukittinggi, Camat, Kapolsek, Danramil. Juga dihadiri ratusan elemen masyarakat.

Ade Rezki dalam sambutannya mengatakan bahwa Komisi IX DPR RI bersama Kementerian Kesehatan, tepatnya Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menggelar pertemuan bersama elemen masyarakat yaitu dalam rangka sosialisasi imunisasi gerakan masyarakat hidup sehat.

“Kita berharap bahwa dengan imunisasi ini terus tumbuh, capaian imunisasi, ini penting dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045. Dan mencapai anak-anak yang cerdas dan berakhlak mulia,” ujar Ade.

Jika orang tua lupa dengan imunisasi anaknya, maka juga berisiko pada anak-anak tersebut lebih rentan terkena penyakit berpotensi terhadap kurangnya kulitas hidup di masa depan.

Oleh karena itu, imunisasi ini harus terpenuhi secara lengkap dan dihimbau kepada masyarakat yang sudah menjadi orang tua agar usah khawatir dengan imunisasi yang sudah diberikan oleh pemerintah.

“Imunisasi ini sudah lolos terhadap berbagai uji vaksinasi yang sudah dilakukan, insya Allah vaksin-vaksin yang berada di masyarakat yaitu imunisasi yang baik bagi anak-anak kita,” ungkap Ade.

Sementara itu, dampak imunisasi ini menimbulkan efek samping jangka pendek seperti deman sementara waktu, nafsu makan berkurang tetapi itu bersifat sementara.

Sementara Ketua Tim Kerja Imunisasi Tambahan dan Khusus, Dr. Gertrudia Tandy, menyampaikan bahwa penyediaan layanan oleh pemerintah kesehatan tetapi di sisi lain masyarakat menjadi bagian yang terlibat aktif, orang tua, tokoh masyarakat, tokoh agama yang tidak boleh pasif.

“Imunisasi adalah hak anak karena anak berhak hidup sehat yang tidak terserang penyakit seperti campak, polio, kanker dan penyakit lainnya. Maka anak berhak untuk terbebas dari penyakit tersebut,” jelas Gertrudia Tandy.

Tetapi jika orang tua tidak dapat memberikan hak anak tidak bisa menjamin bahwa anak ini bisa mendapatkan perhatian maka anak tersebut tidak bisa mendapatkan haknya.

“Maka kembali kepada orang tua sebagai pengambil keputusan karena anak-anak ini masih kecil. Oleh karena itu harapan kami bisa mendukung program imunisasi dengan terlibat aktif untuk semua Layanan imunisasi yang harus didapatkan oleh anak,” ujarnya.

(ril)

Exit mobile version