Kabupaten SolokSumatera Barat

Pemkab Solok Raih Piagam Penghargaan di Gebyar BKB untuk 1000 HPK

160
Pemkab Solok Raih Piagam Penghargaan Pelaksanaan Praktik Baik Audit Kasus Stunting Iii Dan Iv Tahun 2023
Pemkab Solok raih Piagam penghargaan Pelaksanaan Praktik Baik Audit Kasus Stunting III dan IV tahun 2023. (f/diskominfo)

Mjnews.id – Gebyar BKB Untuk 1000 HPK dibuka secara langsung oleh Menteri Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, di Auditorium BKKBN Selasa (12/12/2023).

Muhadjir menyambut baik inisiatif dan inovasi yang dilakukan BKKBN dalam memberikan informasi dan edukasi 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) pada Program Bina Keluarga Balita (BKB).

Muhadjir mengungkapkan angka stunting Indonesia tahun lalu 21,6 persen, hal tersebut yang mendorong harus ada kerja sama seluruh pihak dengan membuat berbagai inovasi agar dapat mencapai target pada 2024 angka stunting turun di bawah 14 persen.

“Mudah-mudahan tahun ini angka stunting turun di angka 18 persen sehingga tahun depan menyisakan sekitar 3,5 persen kalau itu bisa tercapai maka target 14 persen akan terpenuhi,” ungkapnya.

BKKBN menyelenggarakan Gebyar BKB 1000 HPK dalam rangka menyosialisasikan inovasi Bina Keluarga Balita (BKB) untuk 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan memberikan apresiasi kepada para pengelola dan pelaksanaan BKB untuk 1000 HPK, serta mendorong para wisudawan Kelas Orang Tua Hebat (Kerabat) menjadi agen sosial dengan menyebarluaskan informasi terkait pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak khususnya 1000 HPK di wilayahnya masing-masing.

Bupati Solok dan Ketua TP-PKK Kab. Solok Sumatera Barat telah dikukuhkan sebagai Duta Orang Tua Hebat bersama dengan Bupati dan Ketua TP-PKK Kabupaten Tabanan, Bali pada acara Gebyar Bina Keluarga dan Balita (BKB) untuk 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Bupati Solok, Epyardi Asda mengatakan bahwa faktor utama penyebab stunting adalah ekonomi masyarakat yang masih rendah untuk itu pencegahannya tidak bisa hanya melalui satu sektor namun harus melibatkan seluruh institusi atau OPD di Pemerintahan Daerah.

“Kami menyadari sebelumnya Solok memilik angka Stunting yang tinggi, maka dari itu kami di Pemerintahan Daerah secara bersama-sama bertekad dengan membentuk tim dengan nama Solok Super Team,” jelasnya.

Epyardi menegaskan bahwa tingginya angka Stunting tidak hanya sekedar faktor ekonomi namun juga kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan perlu lebih lebih ditingkatkan lagi.

“Peranan Kepala Daerah bersama dengan Super Teamnya harus ada ditengah-tengah masyarakat memberikan pemahaman dan memberikan setiap apa saja kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat itu sendiri,” tegas Bupati.

Melalui metode Anggaran Berbasis Kebutuhan Rakyat, Bupati Solok bersama seluruh OPD selalu datang berkunjung ke tengah-tengah masyarakat baik di tingkat desa maupun kecamatan untuk membina dan mendengarkan aspirasi dan usulan-usulan Masyarakatnya.

Melalui usulan masyarakat, maka Pemerintah Daerah dapat memberikan bantuan dan pembangunan yang tepat sasaran sehingga akan ada peningkatan ekonomi pada masyarakat, Jika ekonomi masyarakat telah meningkat maka akan berdampak pada konsumsi makanan dan pola hidup sehat sehingga Stunting dapat teratasi.

Pada Gebyar BKB untuk 1000 HPK juga dilakukan penyerahan beberapa piagam penghargaan di mana Pemerintah Kabupaten Solok turut serta mendapatkan Juara 2 dalam Pelaksanaan Praktik Baik Audit Kasus Stunting (Petik Aksi) III dan IV Tahun 2023.

Kabupaten Solok turut mengisi Rangkaian acara Gebyar BKB Untuk 1000 HPK dengan menampilkan Kesenian Sastra berupa puisi dengan Judul Cinta Kasih di 1000 HPK Karya Lusi Bidasari yang dibacakan Ketua TP-PKK, Ny. Hj. Emiko Epyardi Asda, bersama Ananda Faeyza Marzaqah serta Kesenian Tari Piriang Badarai oleh Sanggar Lubuak Limpapeh, Kabupaten Solok.

(sis)

Exit mobile version