Ditambahkan, verifikasi berkas dan registrasi ulang ini, akan berlangsung pada hari ini. Bagi santri yang tidak melakukan verifikasi berkas, akan dianggap mengundurkan diri.
“Bagi yang tidak lakukan verifikasi hari ini, kita anggap mengundurkan diri. Setelah melakukan verifikasi dan registrasi ulang, para orang tua diundang untuk menghadiri parenting di Aula Buya AR Sutan Mansur,” jelasnya.
Ditambahkan, setelah kegiatan parenting, para santri sudah dapat masuk ke asrama, serta mempersiapkan diri, untuk kegiatan forum taaruf santri (Fortasi), yang akan berlangsung selama satu pekan.
“Satu pekan kedepan, santri baru akan mengikuti kegiatan Fortasi. Kalau di sekolah umum namanya pengenalan lingkungan sekolah. Saat Fortasi nanti, santri baru juga akan mengikuti psikotes untuk pemetaan minat dan bakat. Dari sana kita dapat menganalisis jurusan yang tepat untuk santri kita,” terangnya.
Dr. Derliana saat ditemui di sela-sela kegiatan parenting mengatakan, hari pertama sekolah akan terekam jelas dalam ingatan setiap santri dan wali santri. Hal itu sangat mempengaruhi kondisi anak dalam menjalani masa-masa sekolah berikutnya.
Sehingga, menurutnya, sangat perlu menciptakan situasi positif, yang bisa menumbuhkan kepercayaan anak agar bisa bersekolah dengan baik.
“Momen hari pertama sekolah, merupakan momen penting bagi santri maupun wali santri. Dengan memberikan pelayanan terbaik, maka anak akan merasa percaya diri dan tentu saja proses pembelajaran berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Selain itu, kata Derliana, pada tahun ini peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah semakin tinggi. Dilihat dari jumlah pendaftar yang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
“Tahun ini naik secara signifikan. Tahun lalu pendaftar kita untuk dua tingkat berjumlah 312 dan yang diterima hanya 235. Sementara untuk tahun ini pendaftar sebanyak 443 dan yang diterima hanya sebanyak 295,” katanya.
Dikatakan, jumlah pendaftar bisa saja meningkat jika tidak ditutup lebih awal, karena keterbatasan sarana prasarana yang dimiliki oleh pondok pesantren saat ini, tidak cukup menampung lebih banyak santri.
“Jika kita tidak menutup pendaftaran lebih awal, kami yakin akan semakin banyak yang mendaftar. Hanya saja asrama dan ruang kelas kita tidak bisa menampung semua santri kita. Ini saja sudah banyak wali santri yang menelpon untuk dapat anaknya diterima. Kami kekuarangan fasilitas saat ini,” tutupnya.
(rls)