Padang PanjangPendidikanSumatera Barat

Rombongan KKG Kolaborasi Gugus Melati dan Tandikat Studi Tiru ke Kota Bandung

148
×

Rombongan KKG Kolaborasi Gugus Melati dan Tandikat Studi Tiru ke Kota Bandung

Sebarkan artikel ini
Rombongan Kkg Kolaborasi Gugus Melati Dan Tandikat Studi Tiru Ke Kota Bandung
Pj Wali Kota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra lepas Rombongan KKG Kolaborasi Gugus Melati dan Tandikat Studi Tiru ke Kota Bandung. (f/kominfo)

Mjnews.id – Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, melepas rombongan Studi Tiru Kelompok Kerja Guru (KKG) Kolaborasi Gugus Melati dan Tandikat ke SDN 19 Pabaki, Kota Bandung, Sabtu (2/12/2023).

Pelepasan yang berlangsung di depan SMA N 2 tersebut, turut dihadiri Ketua DPRD, Mardiansyah, S.Kom, Anggota DPRD, Dr. Novi Hendri Datuak Bagindo Saidi dan Puji Astuti, serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Nasrul.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

Dalam arahannya, Sonny menyambut dan mengapresiasi program KKG yang merupakan wadah kolaborasi antara guru-guru guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Kota Padang Panjang.

“Dengan adanya studi tiru ini, bisa dilakukan sharing bagaimana pelaksanaan pendidikan di Kota Bandung yang dapat diterapkan di Padang Panjang. Sehingga hal ini dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan kita di sini,” ujarnya.

Ditambahkannya, guru yang mengikuti kegiatan ini agar dapat melaksanakan kegiatan dengan baik. Sehingga dapat meraih hasil yang positif yang bisa dibawa pulang.

Hal senada juga disampaikan Mardiansyah. Ia berharap dengan adanya kegiatan ini, para guru bisa mendapatkan ilmu baru yang bisa diimplementasikan di Padang Panjang.

Ketua KKG Gugus Tandikat, Defi Sarty, S.Pd mengungkapkan, studi tiru ini merupakan kegiatan akhir dari kolaborasi KKG antara Gugus Tandikat dan Melati.

“Kolaborasi ini untuk meningkatkan kompetensi guru yang berada di dua gugus ini. Sebelumnya kami melakukan kegiatan bersama dengan mendatangkan narasumber dari luar gugus untuk peningkatan pembelajaran pada Kurikulum Merdeka,” ungkapnya.

Defi menyebutkan dipilihnya SDN 19 Pabaki Bandung sebagai tempat studi tiru dikarenakan sekolah ini merupakan salah satu sekolah penggerak angkatan pertama di Indonesia.

“Seperti yang kita ketahui Kurikulum Merdeka ini baru bagi kami, jadi harus banyak belajar. kami ingin melihat pembelajaran di SD tersebut dan bagaimana implementasi kurikulumnya di sana,” katanya.

Ditambahkannya, studi tiru ini akan berlangsung selama tujuh hari, 2-9 Desember dan diikuti 36 pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di kedua gugus.

(rfk/arb)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT