BeritaKabupaten Agam

Masyarakat Simpang Bukit – Pasar Lasi Dapat Bantuan Evakuasi dan Pembersihan Banjir Lahar Dingin

102
×

Masyarakat Simpang Bukit – Pasar Lasi Dapat Bantuan Evakuasi dan Pembersihan Banjir Lahar Dingin

Sebarkan artikel ini
Masyarakat Simpang Bukit - Pasar Lasi Dapat Bantuan Evakuasi Dan Pembersihan Banjir Lahar Dingin
Masyarakat Simpang Bukit - Pasar Lasi Dapat Bantuan Evakuasi dan Pembersihan Banjir Lahar Dingin. (f/pemkab)

Mjnews.id – Bekas material banjir lahar dingin masih berserakan di Jalan Lintas Simpang Bukit – Pasar Lasi, mengingatkan akan kejadian mengerikan yang melanda wilayah Kabupaten Agam ini.

Namun, di tengah keprihatinan itu, masyarakat setempat bersatu dalam membersihkan rumah, toko, dan perabotan, dibantu oleh personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satpol PP, dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), serta tentara dari TNI/Polri.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

Kabid Tanggap Darurat Bencana dan Transmigrasi (Tibum) beserta Kepala Transmigrasi (Tranmas) Yul Amar turut berada di lokasi, menegaskan bahwa dalam masa tanggap darurat ini, pihaknya telah menurunkan sejumlah personel PolPP/Damkar untuk melakukan evakuasi dan pembersihan.

“Kami saat ini menggerakkan 25 orang personel untuk membantu masyarakat dalam proses evakuasi dan membersihkan material longsor dari pemukiman,” ungkap Yul pada Minggu 7 April 2024.

Berbagai unit mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi terlihat sibuk melakukan penyemprotan air guna membantu masyarakat dalam membersihkan bekas lumpur banjir.

Salah seorang petugas Damkar, Abu Samar, menjelaskan bahwa upaya tersebut dilakukan untuk memberikan bantuan kepada korban banjir dalam membersihkan rumah dan kendaraan yang terkena dampak, terutama bagi warga yang rumahnya berada di tepi jalan.

“Saat ini, ada 5 unit mobil pemadam dari Agam dan Kota Bukittinggi yang dikerahkan untuk melakukan penyemprotan guna membersihkan rumah-rumah masyarakat,” ujarnya.

Salah satu warung yang sedang dibersihkan oleh tim Damkar Agam dan Bukittinggi adalah Warung Taluak, yang dimiliki oleh Hasan (71 tahun).

Hasan menceritakan bahwa pada hari kedua banjir bandang, teras kedainya ditimbun oleh material longsor pasir dan lumpur setinggi lebih kurang satu meter.

Dengan kerja keras bersama, mereka berharap dapat pulih dari musibah ini dan memulai kembali kehidupan mereka dengan semangat yang baru.

(jef)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT