Mjnews.id – Murid kelas Vl SDN 05 Pasar Muara Labuh mengikuti Ujian Sekolah (US) yang merupakan akhir dan penentu kelulusan bagi peserta didik, pada Senin 6 Mei 2024.
Menurut Kepala Sekolah (Kepsek) baru Animar Fauziah, S.Pd, peserta didik yang mengikuti US berjumlah 66 orang, laki laki 29 orang dan perempuan 37 orang, terdiri dari 4 ruang. Ruang pertama berisi 20 orang, ruang ke dua 20 orang, ruang ke tiga 13 orang, dan ruang ke empat 13 orang.
Ujian dilaksanakan di sekolah masing-masing, pembuat soal ujian juga guru kelas Vl di sekolah ini, penentuan lulusan peserta didik juga pihak sekolah, berbeda dengan tahun sebelumnya.
Panitia ujian juga dari sekolah ini sedangkan pengawas ujian didatangkan dari gugus 3.
“Semoga dari awal sampai akhir, peserta didik mengikuti ujian dengan tertib, lancar dan dapat menghasilkan nilai yang memuaskan dan lulus 100 persen sehingga bisa melanjutkan ke jenjang berikutnya, sesuai dengan bakat dan minat anak dan orang tuanya,” kata Animar Fauziah, Selasa 6 Mei 2024.
Sebagai kepala sekolah yang baru, Animar akan melanjutkan program kepala sekolah yang lama dan akan menambah dengan program yang baru yang sama dengan program Bupati Solok Selatan, satu jorong satu rumah tahfiz.
“Saya akan menerapkan di sekolah ini mulai awal tahun ajaran baru 2024/2025,” tegas Animar.
Dengan adanya pendidikan tahfiz Alquran, akan berfungsi sebagai pengenalan, pembiasaan dan penanaman nilai-nilai karakter mulia kepada peserta didik, dalam rangka membangun manusia beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
“Tujuan program tahfiz Alquran ini adalah mendidik anak-anak agar dapat memahami dan mengetahui arti penting dalam menghapal Alquran. Sehingga peserta didik terampil dalam menghapal ayat-ayat dan surat-surat tertentu dalam jus amma, dan membiasakan menghapal alquran dan melapalkannya,” sebut Animar.
Insya Allah, dengan adanya program tahfiz Alquran ini, karakter anak lebih bagus dan lebih mudah mencapai program-program selanjutnya.
Kepsek Animar Fauziah juga berharap kepada pemerintah daerah, khususnya Kepala Dinas Pendidikan yaitu Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang hari sekolah (full day school). Dengan keluarnya Permendikbud ini, maka sekolah yang asalnya 6 hari menjadi 5 hari dengan ketentuan 8 jam setiap harinya.
Dengan full day school ini, anak lebih banyak jam ekstrakulikuler, dan lebih leluasa mengembangkan bakatnya, seperti SMAN 1 dan SMKN 1 Solsel yang sudah melaksanakan full day school dengan 5 hari sekolah.
“Besar harapan kepada pemerintah agar bisa menyamakan dengan sekolah yang sudah menerapkan full day school,” ungkapnya.
(sus)
