BeritaKabupaten Solok

Bupati Solok Hadiri Rakor Upaya Penurunan Level Tingkat Kerawanan Narkoba

443
×

Bupati Solok Hadiri Rakor Upaya Penurunan Level Tingkat Kerawanan Narkoba

Sebarkan artikel ini
Rakor Upaya Penurunan Level Tingkat Kerawanan Narkoba pada Wilayah Nagari di Kabupaten Solok dari Dampak Narkoba
Rakor Upaya Penurunan Level Tingkat Kerawanan Narkoba pada Wilayah Nagari di Kabupaten Solok dari Dampak Narkoba. (f/pemkab)

Mjnews.id – Bupati Epyardi Asda Dt Sutan Majo Lelo hadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Upaya Penurunan Level Tingkat Kerawanan Narkoba pada Wilayah Nagari di Kabupaten Solok dari Dampak Narkoba, di Gedung Pertemuan Solok Nan Indah, Rabu 5 Juni 2024.

Hadir dalam Rapat itu, Kepala BNNP Sumbar, Brigjen Pol. Ricky Yanuarfi, Kepala BNN Kabupaten Solok, AKBP M. Agus Wijanarko, Forkopimda, Narasumber dari Kasatreskoba Polres Solok Iptu. Oon Kurnia Ilahi, SH, Narasumber dari Kasi Intelejen Kejari Solok Rova Yofirista, SH, Staf Ahli Bid. Pemerintah, Hukum dan Politik, Safrudin, Staf Ahli Bid.Kemasyarakatan dan SDM drg. Muswir Yones Indra, MM, Asisten I Drs. Syahrial, Kepala OPD Camat se-Kabupaten Solok, Walinagari se-Kabupaten Solok, Ketua KAN dan BPN se-Kabupaten Solok.

Kepala BNN Kabupaten Solok, AKBP M. Agus Wijanarko mengatakan, dengan adanya pertemuan ini, dapat terjalin sinergitas antara Pemda, Forkopimda, BNN, Walinagari, BPN dan KAN dalam upaya pencegahan narkoba di wilayah Kabupaten Solok.

Bupati Solok Capt. H. Epyardi Asda, M.Mar Dt Sutan Majo Lelo katakan, Kabupaten Solok saat ini tengah terjadi Peningkatan Angka Penyalahgunaan Narkoba di mana terdapat sebanyak 28 Nagari yang saat ini dalam status bahaya dan sebagai Bupati Solok merasa prihatin dan sedih, semoga hal ini tidak berkembang lebih jauh lagi bagi anak-anak generasi muda kita di Kabupaten Solok.

“Dalam pemberantasan Narkoba tentu juga harus dimulai dari diri terlebih dahulu, untuk itu sebagai Bupati Solok saya perintahkan bagi para ASN, Pegawai Pemerintah, Perangkat dan Walinagari Wajib hukumnya untuk melaksanakan tes Narkoba,” tegas Bupati.

“Upaya memerangi narkoba ini karena bagi saya ini merupakan kasus yang Extraordinary(Luar Biasa), maka menghadapinya juga harus dengan cara yang Extraordinary, harus tuntas dan tidak boleh tanggung-tanggung,” ujarnya.

Bupati Sampaikan dalam rangka menghadapi ini semua kita berkeinginan untuk mengembalikan peranan Niniak Mamak dalam membina anak kemenakan sehingga tidak terjerumus ke hal-hal yang demikian.

Dalam hal ini saya sekaligus bertujuan mendukung bagaimana dulunya yang namanya Adat Ndak Lakang Dek Paneh, Ndak Lapuak Dek Hujan itu bisa kembali dihargai masyarakat dan anak kemenakan kita.

“Jika kita semua bersepakat, nantinya di dalam Nagari itu bisa kita bentuk Satgas Narkobanya dengan memberdayakan Parik Paga Dalam Nagari/Pemuda Nagari yang nantinya kita berikan reward bagi mereka yang membantu menyelesaikan kasus Narkoba di Nagarinya, kata Epyardi Asda.

Kepala BNNP Sumbar Brigjen Pol. Ricky Yanuarfi, memberikan Apresiasi yang luar biasa kepada Bupati Solok melihat respon cepatnya, tanpa perlu berlama-lama hanya dengan via telepon saja kita meminta izin untuk mengumpulkan 28 Walinagari yang wilayahnya dalam status bahaya narkoba di Kotobaru dan Alhamdulillah direspon positif oleh Bupati Solok dengan mengumpulkan seluruh Walinagari lengkap dengan Niniak Mamak di Gedung Solok Nan Indah ini.

“Kita sangat prihatin yang mana dulunya Sumatera Barat hanya sebagai jalur peredaran Narkoba, sekarang sudah menjadi daerah yang mengalami peningkatan kasus penyalahgunaan Narkoba, yang mana setelah ditelaah hanya dari jenis sabu saja bisa mencapai 2 kg perminggu dan 8 kg perbulannya, untuk itu memang perlu langkah yang Extraordinary juga untuk menghadapinya,” tutupnya.

(sis)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT


ADVERTISEMENT