BeritaKota Payakumbuh

Viralnya Tinju Wanita di Sebuah Cafe Payakumbuh, Ini Respon Ketua Bundo Kanduang dan Pj Wali Kota

330
×

Viralnya Tinju Wanita di Sebuah Cafe Payakumbuh, Ini Respon Ketua Bundo Kanduang dan Pj Wali Kota

Sebarkan artikel ini
Ketua Bundo Kanduang Kota Payakumbuh, Hj. Riwayati
Ketua Bundo Kanduang Kota Payakumbuh, Hj. Riwayati. (f/ist)

Mjnews.id – Terkait viralnya olah raga tinju wanita di salah satu cafe, Ketua Bundo Kanduang Kota Payakumbuh dan Pj Wali Kota angkat bicara.

Ketua Bundo Kanduang Kota Payakumbuh, Hj. Riwayati, A.Ma.Pd, saat ditanya wartawan mengatakan, Kami dari Bundo Kanduang Kota Payakumbuh menolak kegiatan Tinju Wanita karena hal itu tak sejalan dengan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah,” katanya melalui pesan singkat whatsappnya, Rabu 25 September 2024.

Hj. Riwayati juga sangat menyayangkan tontonan wanita di adu di atas ring. Kejadian ini terkesan menjatuhkan marwah kami sebagai Bundo Kanduang,” ujarnya.

Sementara itu, Pj Wali Kota Payakumbuh, Suprayitno menyebutkan bahwa kegiatan tinju wanita tersebut sudah kami batalkan dan kami sudah konsolidasikan hal ini dengan panitia acara dan kami juga dapat arahan dari MUI Sumbar terkait kegiatan tersebut.

“Kalau tinju lelaki itu hal yang lumrah serta acara tinju Laki-Laki tersebut masih menunggu izin dari pihak keamanan,” sebutnya singkat saja.

Sebelumnya diberitakan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Payakumbuh melakukan penolakan terhadap kegiatan yang akan kembali digelar pada Kamis 26 September 2024 di tempat yang sama itu.

Penolakan terhadap kegiatan yang digelar oleh Ribian Cafe itu tertuang dalam Imbauan Majelis Ulama Kota Payakumbuh Nomor 55/MUI Kota/Pyk/IX/2024 Tentang penolakan kegiatan pertandingan tinju.

Dalam Surat tertanggal 24 September yang ditandatangani langsung Ketua MUI Kota Payakumbuh, H. Erman Ali dan Sekretaris, H. Hannan Putra disebutkan beberapa alasan penolakan kegiatan itu, di antaranya kegiatan tidak sejalan dengan ajaran agama dan norma adat yang jauh dari “alua Jo patuik”, jadi promosi gaya hidup hedonisme, kekerasan dan transaksi perjudian yang dikhawatirkan akan merusak moral generasi muda dan tatanan sosial.

Selain itu juga pertandingan tinju yang melibatkan perempuan merupakan bentuk eksploitasi bagi perempuan dan menjatuhkan Marwah Bundo Kanduang yang sangat dijaga di Ranah Minang.

Sekretaris MUI Kota Payakumbuh, H. Hannan Putra saat dikonfirmasi terkait Surat MUI yang beredar di Media Sosial itu, membenarkan adanya penolakan.

”Iya benar, Surat Penolakan kegiatan yang dikeluarkan oleh MUI Kota Payakumbuh. informasi dari Pak Sekda Rida Ananda, pihak penyelenggara sudah membatalkan acara tersebut. Kalau itu benar, berarti sudah aman,” ucap H. Hannan saat dikonfirmasi Rabu 25 September 2024 pagi.

Hannan juga menambahkan, penolakan adanya kegiatan itu dilakukan MUI sesuai peran MUI sebagai Khadimul Ummah dalam menjaga kondusivitas keagamaan masyarakat.

“Perlu dilakukan edukasi (tarbiyah) kepada umat akan hal-hal yang dinilai atau berpotensi melanggar syara’,” tutupnya.

(Rel/Yud)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT