Temu Tamu 2.0. dengan tema Kreativitas Penambah Imunitas digelar kerja sama antara Komunitas Titik Temu dengan Departemen PKOSB DPP LDII. (ist) |
JAKARTA, MJNews.ID – Ketua Departemen Pemuda, Kepanduan, Olahraga dan Seni Budaya (PKOSB) DPP LDII Adityo Handoko mengatakan mandiri tidak harus menjadi karyawan namun lahir dari kreativitas.
“Di masa pandemi ini, kreativitas dapat muncul dari hobi yang ditekuni dan dipersungguh lalu dipasarkan melalui dunia maya sehingga dapat menghasilkan keuntungan,” ujarnya saat membuka Temu Tamu 2.0. dengan tema Kreativitas Penambah Imunitas.
Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Komunitas Titik Temu dengan Departemen PKO SB DPP LDII.
Dilaksanakan melalui kombinasi luring dan daring dari Gedung DPP LDII, Patal Senayan, Jakarta Selatan pada Minggu 29 Agustus 2021.
Talkshow kali ini menghadirkan narasumber praktisi industri kreatif yang sudah berpengalaman di bidangnya masing-masing, yaitu Farah Baharessa (fashion designer dan creative director baharessa studio), Febriyana Fadhillah (Freelance Illustrator), Saiful Bahri (Visual Designer dan Editor), dan Tangguh Mafaza (Graphic Designer dan Marketing Strategis).
Farah berpendapat bahwa saat ini pihaknya sudah terjun ke dalam industri kreatif, kita dapat secara bebas untuk mengekpresikan ide-ide dan yang paling mengesankan adalah saat orang lain sudah tertarik dengan karya kita.
“Kalau kita tidak mulai mencoba, maka kita tidak akan tahu kalau kita memiliki passion di bidang tersebut” jelas Farah.
Sejalan dengan Farah, Saiful berpendapat mengenai hal yang paling berkesan.
“Saya tidak pernah menyangka kalau karya saya diterima oleh klien dari luar negeri dan hal itu menjadi titik paling membanggakan bagi saya terjun di dunia ini (industri kreatif),” tambah Saiful.
Tangguh menyampaikan tidak perlu takut untuk menghadapi persaingan yang ketat di industri kreatif karena di balik ketatnya persaingan, terdapat kesempatan yang semakin besar.
Berbicara menjalankan karir dengan status mahasiswa, Febriyani berpendapat bahwa da lam menjalankan kedua hal tersebut tentu harus berani berkorban.
“Yang paling banyak dikorbankan adalah waktu. Terkadang waktu istirahat digu nakan untuk bekerja. Tentu hal tersebut menjadi dorongan untuk meraih sukses,” tambah Febriyani.
Sementara Ketua DPW LDII Sumatera Barat, M Ari Sultoni mengatakan, dalam kondisi pandemi ini tidak boleh menyerah namun harus beradaptasi dengan kondisi kekinian.
“Kita memasuki zaman digital yang mengharuskan memiliki keterampilan agar tetap bisa berkarya di tengah keterbatasan,” kata dia.
Kegiatan ini juga diikuti pengurus DPW LDII Sumbar beserta pengurus DPD LDII Kota dan Kabupaten serta para generasi muda.
(***)