EkonomiPendidikanReligi

Universitas Brawijaya Inisiasi Kerjasama Internasional Ekosistem Halal

302
×

Universitas Brawijaya Inisiasi Kerjasama Internasional Ekosistem Halal

Sebarkan artikel ini
Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, Ssi, Msc, Phd, Med.sc, Menambahkan Bahwa Konferensi 1St Asia Halal Summit 2023
Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, Ssi, MSc, PhD, Med.Sc, menambahkan bahwa konferensi 1st Asia Halal Summit 2023. (f/ist)

Mjnews.id – Sebagai universitas nasional dengan fokus khusus pada produk halal, Universitas Brawijaya memiliki sejarah panjang dalam menjamin kehalalan produk di Indonesia.

Pada 1988, Prof. Dr. Ir. Tri Susanto, seorang guru besar pangan dari Universitas Brawijaya, melakukan penelitian yang mengungkapkan keberadaan gelatin, shortening lecithin, dan lemak babi dalam produk makanan. Temuan ini menjadi momen penting dalam sejarah munculnya sertifikasi halal di Indonesia.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

Universitas Brawijaya terus berperan aktif dalam studi dan penelitian tentang produk halal melalui Pusat Studi Halal Thoyyib (Halal Thoyyib Science Center). Mereka berkomitmen untuk memberikan edukasi kepada masyarakat melalui penyelenggaraan seminar, workshop, konferensi, dan menjalin kerjasama internasional di bidang ini.

Salah satu kegiatan internasional yang diprakarsai oleh Lembaga Sentra Ilmu Hayati (LSIH) Universitas Brawijaya adalah 1st Asia Halal Summit 2023, yang bekerja sama dengan Shimadzu Corporation Jepang. Acara ini merupakan komitmen bersama untuk mengembangkan ekosistem industri halal dengan fokus pada metode identifikasi halal, kecerdasan buatan (AI), dan teknologi digital.

Dave Chua, Executive Officer and Senior General Manager Shimadzu Singapura, menyatakan bahwa saat ini terdapat tiga kategori pendekatan dalam analisis halal, yaitu halalan, toyyiban, dan etika pengujian.

Sebagai contoh, Shimadzu menggunakan pendekatan ilmiah dengan menganalisis berbagai kandungan produk pangan dan olahannya yang secara spesifik tidak diperbolehkan, menggunakan deteksi fragmen DNA pada platform PCR-MultiNA untuk mendeteksi daging babi dan otentikasi daging hewan.

Selain itu, Shimadzu juga menganalisis komponen lain seperti alkohol dan pestisida dalam matriks makanan.

Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, Ssi, MSc, PhD, Med.Sc, menambahkan bahwa konferensi 1st Asia Halal Summit 2023 memberikan kesempatan bagi para cendekiawan Muslim, ulama, peneliti, akademisi, dan praktisi untuk bersama-sama mendorong ekosistem halal di berbagai sektor industri. Hal ini penting mengingat banyaknya produk barang dan makanan yang melalui proses produksi yang kompleks saat ini. Namun, dalam memastikan kehalalan produk tersebut, perlu pertimbangan yang mencakup aspek hukum Islam.

Acara ini juga memperkenalkan produk-produk yang terkait dengan pusat riset halal di Universitas Brawijaya, seperti mesin pengolah madu, bubuk madu, mesin dealkoholisasi yang diproduksi oleh PT. Brawijaya Smart Industry, serta Halalcare PCR kit dan PCR Mobile Lab yang dikembangkan oleh UB Halal Research Team bekerjasama dengan PT. Biocare Sejahtera.

(Rmn)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT