InternasionalKemendag

Lebih dari Tiga Dekade di Indonesia, Nike Didorong Terus Kembangkan Produksi

119
×

Lebih dari Tiga Dekade di Indonesia, Nike Didorong Terus Kembangkan Produksi

Sebarkan artikel ini
Mendag Zulkifli Hasan Bersama Sarah Hannah Dan Ingrid Van Laerhoven
Mendag Zulkifli Hasan dalam pertemuan dengan Wakil Presiden/General Manager Nike Inggris dan Irlandia Sarah Hannah dan Direktur Urusan Pemerintahan, Perdagangan Internasional, dan Kepabeanan Nike Ingrid Van Laerhoven. (f/humas kemendag)

London, Mjnews.id – Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan mengapresiasi perusahaan alas kaki Nike yang sudah tiga dekade berinvestasi di Indonesia. Dalam kunjungannya ke Inggris, Mendag Zulkilfi Hasan berharap dapat mendorong lebih jauh hubungan dagang dan investasi Indonesia dengan perusahaan Inggris, termasuk Nike Inggris.

Hal tersebut disampaikan Mendag Zulkifli Hasan dalam pertemuan dengan Wakil Presiden/General Manager Nike Inggris dan Irlandia Sarah Hannah dan Direktur Urusan Pemerintahan, Perdagangan Internasional, dan Kepabeanan Nike Ingrid Van Laerhoven.

ADVERTISEMENT

Banner Pemkab Muba

Pertemuan yang dilaksanakan di London, Inggris pada Rabu (8/3/2023) tersebut merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja Mendag RI ke London pada 7–9 Maret 2023.

“Indonesia mengapresiasi investasi Nike di Indonesia. Sudah sekian lama Nike berkontribusi signifikan untuk mengembangkan industri pakaian dan sepatu di Indonesia, termasuk membuka banyak lapangan kerja. Kami berharap Nike akan semakin mengembangkan bisnis dan produksi di Indonesia,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Dalam pertemuan tersebut, Nike juga sekaligus membawa bendera Confederation of British Industry (CBI). CBI merupakan organisasi pelaku bisnis Inggris sekaligus grup lobi dagang terbesar di Inggris. CBI beranggotakan asosiasi dagang dan perusahaan yang mewakili 190.000 pelaku usaha, usaha mikro, kecil, dan menengah, universitas, serta badan publik.

Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan kepada Nike untuk dapat terus menerapkan proses produksi ramah lingkungan di Indonesia dan dapat mendorong ekspor Indonesia, salah satunya dengan menjajaki perundingan perjanjian internasional.

“Saya juga berharap Indonesia dapat meningkatkan dan mendiversifikasikan ekspor ke Inggris, antara lain melalui perjanjian perdagangan bebas (FTA). Kita harapkan dukungan pelaku usaha kedua negara,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Hingga saat ini, Nike telah beroperasi di Indonesia selama 35 tahun. Terdapat 39 perusahaan manufaktur atau pabrik rekanan Nike di Indonesia yang menyerap 200.000 tenaga kerja baik langsung maupun tidak langsung. Sementara itu, lebih dari 30 persen produksi sepatu Nike berasal dari Indonesia.

Pada 2021, Nike Indonesia memproduksi sebanyak 200 juta pasang sepatu senilai USD 700 juta. Negara tujuan utama ekspor Nike Indonesia adalah Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Tiongkok.

Ekspor Alas Kaki Indonesia

Pada 2022, ekspor alas kaki Indonesia ke seluruh dunia mencapai USD 7,7 miliar. Nilai ini meningkat 25,15 persen dibanding 2021 yang senilai USD 6,2 miliar. Nilai ekspor 2022 pun menjadi nilai yang tertinggi dalam lima tahun terakhir (2018–2022). Pada periode 2022 tersebut, lima negara teratas tujuan ekspor utama produk alas kaki Indonesia adalah Amerika Serikat, Belgia, Tiongkok, Jerman, dan Jepang.

Sementara itu, pada 2022 Inggris menempati posisi ke-6 negara tujuan ekspor utama produk alas kaki dengan nilai USD 257,3 juta. Nilai tersebut meningkat 10,51 persen dibanding 2021 yang senilai USD 232,9 juta. Nilai ekspor ke Inggris pada 2022 tersebut turut menjadi nilai tertinggi dalam lima tahun terakhir (2018–2022).

Total perdagangan Indonesia–Inggris pada 2022 tercatat sebesar USD 2,7 miliar, naik 5,30 persen dibanding tahun sebelumnya. Pada 2022, ekspor Indonesia ke Inggris tercatat sebesar USD 1,7 miliar, sementara impor Indonesia dari Inggris sebesar USD 1,0 miliar.

Produk ekspor utama Indonesia ke Inggris di antaranya alas kaki dengan bagian atas dari bahan tekstil, alas kaki dengan bagian atas dari kulit samak, produk pertukangan dan bahan bangunan dari kayu, minyak kelapa sawit, dan mesin cetak. Sedangkan produk impor utama Indonesia dari Inggris di antaranya kertas atau kertas karton, obat, kendaraan bermotor untuk pengangkutan barang, sisa dan skrap fero, dan perangkat telepon.

(rel/;eki)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT