MJNews.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bekerjasama dengan Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, dan Organisasi Kemasyarakatan lainnya menyelenggarakan Sekolah Lapang Iklim (SLI).
Sekolah Lapang Iklim ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan pemahaman petani dan petugas penyuluh pertanian tentang data dan informasi iklim yang dapat langsung diaplikasikan pada aktivitas pertanian.
Sekolah Lapang Iklim dilaksanakan di Desa Bringin, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, dan berlangsung selama tiga hari, mulai dari 28 Juli hingga 30 Juli 2023, yang dibuka oleh Ketua BMKG Pusat, Prof. Dwikorita Karnawati, Jumat 28 Juli 2023.
SLI bertujuan untuk mendukung program ketahanan pangan nasional dan memastikan bahwa bangsa Indonesia tetap dapat menyediakan pangan bagi rakyat.
Kegiatan SLI ini merupakan bantuan dari Anggota DPR RI Komisi V dari Fraksi PDIP, Ir. Sujadi.
Turut hadir dalam kegiatan ini Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah H. Zainudin, Ketua DPRD Kabupaten Purworejo Dion Agasi, Anggota DPRD Kabupaten Purworejo Hendrikus Carrel, Wakil Bupati Purworejo Hj. Yuli Hastuti, SH, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melalui video call, Sekcam Bayan Sutarto, serta peserta pelatihan dari warga masyarakat.
Wakil Bupati Purworejo, Hj. Yuli Hastuti, SH menyampaikan bahwa kegiatan SLI ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bertani serta memanfaatkan informasi iklim untuk mengantisipasi dampak fenomena iklim ekstrem. Pemerintah daerah memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan SLI ini.
Dalam SLI, para petani memahami informasi iklim untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya pada sektor pertanian dan ketahanan pangan.
Ketua BMKG Pusat, Prof. Dwikorita Karnawatiberharap kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman petani terhadap informasi iklim agar dampak negatif, seperti gagal panen atau penurunan produktivitas, dapat dihindari.
Prof. Dwikorita Karnawati juga memaparkan perkiraan musim hujan di Kabupaten Purworejo yang akan dimulai dari September hingga Oktober mendatang, serta kenaikan suhu permukaan yang menjadi tantangan bagi para petani. Ia berharap bahwa SLI ini dapat membantu para petani untuk menyikapi kondisi ini dengan lebih berdaya.
Sementara Kepala Desa Bringin, Tusiman, menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan pelatihan SLI yang diberikan kepada warga masyarakat di desanya. Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman dan dorongan bagi para petani dalam merencanakan kegiatan cocok tanam, serta lebih bijak dalam menghadapi cuaca atau iklim yang terjadi.
Salah satu peserta SLI, Suprapto dari Desa Jrakah, merasa senang karena mendapatkan ilmu dari kegiatan ini. Ia berharap ilmu yang didapatkan dapat berguna untuk kebaikan bersama.
(fix)