Anggota DPR Nevi Zuairina, Sekretaris PWM Sumbar, Muslim Tawakkal, PDM Pasbar Mizlan dan jajaran bergembira usai penyerahan bantuan ambulans untuk RS Aisyiyah Pasaman Barat. (musriadi musanif) |
PASAMAN BARAT, MJNews.ID – Kendati dengan kondisi personil pimpinan yang terbatas dan tidak lengkap, namun Muhammadiyah Pasaman Barat (Pasbar) tetap solid. Kekompakan gerakan sejak dari ranting, cabang, daerah, dan organisasi otonom terus meningkat.
Bersamaan dengan konsolidasi organisasi itu, Muhammadiyah Pasbar juga meningkatkan kualitas dan kuantitas amal usaha. Agenda terbesar saat ini adalah menyelesaikan pembangunan Rumah Sakit Aisyiyah Pasaman Barat di Ujuang Gadiang.
“Pembangunan fisik rumah sakit itu sedang berlangsung. Dukungan berdatangan dari banyak pihak, terutama dari anggota DPR RI Nevi Zuairina, Pemkab Pasbar, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar, dan keluarga besar Muhammadiyah Pasbar,” ujar Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pasbar, Mizlan, Minggu 19 September 2021 di Ujuang Gadiang.
Mizlan mengutarakan hal itu, saat menyampaikan laporan pada kegiatan pertemuan dan pengajian keluarga besar Muhammadiyah Pasbar, di Masjid Taqwa Tamiang.
Selain dihadiri Nevi, Ketua Tim Penggerak PKK Pasbar Ny. Titi Hamsuardi, dan Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Pasbar Hj. Aida Eliza, juga diikuti seluruh Cabang Muhammadiyah, Aisyiyah, dan organisasi otonomnya se-Pasbar, dengan tuan rumah Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tamiang Irham beserta jajaran.
Hadir sebagai narasumber dari PWM Sumbar yang diwakili Dr. Muslim Tawakkal, M.Pd.
“Saat ini, Muhammadiyah di Pasbar terus melakukan konsolidasi, di antaranya dengan menggelar pertemuan pengajian berkala sekali sebulan. Ini adalah untuk kedua kalinya, setelah lama terhenti karena pandemi Covid-19. Pada bulan ketiga nanti, kita mengagendakan di Cabang Silaping, sekaligus melaksanakan musyawarah pimpinan guna melengkapi personalia pengisi struktur organisasi,” katanya.
Saat ini, struktur personalia PDM Pasbar memang sedang mengalami kekosongan, di antaranya untuk jabatan ketua, setelah Ketua PDM Pasbar Thamrin KN meninggal dunia beberapa pekan lalu.
PWM Sumbar Muslim Tawakkal menyatakan, sifat Muhammadiyah itu adalah memperbanyak kawan. Dengan begitu, tegasnya, seluruh elemen Muhammadiyah harus mampu mengaktualisasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Lebih satu abad Muhammadiyah tetap eksis di Indonesia, bahkan sudah banyak cabang-cabang istimewa di luar negeri. Kuncinya adalah dengan terus memperbanyak kawan. Tanpa itu, Muhammadiyah tentu sudah dihancurkan penjajah dan kaum yang tak senang Islam berkembang,” jelasnya.
Salah satu manfaat dari memperbanyak kawan itu, imbuhnya, adalah diberikannya satu unit ambulans oleh Ibu Nevi untuk mendukung operasional RS Aisyiyah Pasbar ini.
“Kalau tidak berkawan, mana mau dia mengarahkan bantuan itu ke Muhammadiyah,” sebut Muslim.
Nevi mengakui, dirinya adalah anggota Aisyiyah di Jakarta dan berasal dari keluarga Muhammadiyah. Prof. Irwan Prayitno; suami Ny. Nevi, juga anggota Muhammadiyah dan keturunan keluarga besar Muhammadiyah.
Bahkan, jelasnya, Irwan yang pernah jadi Gubernur Sumbar dua periode itu, memperoleh gelar akademis guru besar (profesor) dari tempat beliau mengajar di perguruan tinggi Muhammadiyah.
Dengan diserahkannya bantuan satu unit ambulans untuk RS Aisyiyah Pasbar itu, Nevi berharap, bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam membantu masyarakat.
“Ada yang sakit, dijemput ke rumahnya dengan ambulans, lalu pulangnya dengan kendaraan lain karena sudah sehat. Ada yang perlu dirujuk ke luar daerah, dapat diantar dengan ambulans ini. Pokoknya, selalu memberi manfaat bagi warga yang membutuhkan pertolongan,” ujarnya.
Untuk membeli ambulans bernilai Rp 250 juta tersebut, menurut Nevi, dananya bersumber dari Corporate Social Responsibility (CSR) Semen Indonesia yang direalisasikan melalui PT Semen Padang.
Selain untuk pembelian ambulans, imbuhnya, ada pula yang disalurkan untuk PAUD di Aiabangih sebesar Rp. 50 juta.
(mus)