Opini

Kesepian di Era Media Sosial, Memahami Dampak Isolasi Sosial terhadap Kesehatan Mental

282
Ilustrasi Kesepian
Ilustrasi.

Media sosial (Medsos) saat ini telah menjadi bagian penting dari kehidupan modern seiring dengan kemajuan teknologi dan zaman. Namun, meskipun memiliki banyak manfaat dalam penggunaannya, media sosial juga dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan kita, seperti munculnya masalah baru salah satunya adalah rasa kesepian.

Oleh: Nasya Vioni Yandes

Mjnews.id – Dengan teknologi saat ini, orang dapat berhubungan dengan banyak orang melalui saluran digital, tetapi secara emosional kita semakin terisolasi, dan hubungan sosial yang kita buat tidak selalu berkualitas, yang membuat kita sering terjebak dalam lingkaran isolasi sosial.

Ketika orang berbicara tentang isolasi sosial, mereka biasanya menggambarkan seseorang yang hidup di lingkungan terpencil atau jarang bersosialisasi dengan orang lain. Namun, pada kenyataannya, terisolasi sosial juga mungkin terjadi saat kita terhubung secara virtual atau daring dengan banyak teman, keluarga, dan pengikut pada media sosial. Fenomena ini dikenal dengan “kesepian di era media sosial.”

Kesepian atau social isolation merupakan kondisi seseorang dimana dia merasa terpisah dari lingkungan sosial sekitarnya atau tidak memiliki hubungan yang memuaskan dan mengesankan. Ini biasanya timbul dari keterbatasan fisik, kesulitan dalam membangun hubungan sosial, atau terjadi akibat faktor yang timbul dari luar, seperti perubahan pada lingkungan maupun perubahan pada gaya hidup. Media sosial dapat berperan penting dalam kehidupan modern untuk menyebabkan seseorang merasa kesepian.

Media sosial, meskipun memiliki banyak keuntungan juga menghadirkan tantangan baru bagi kesehatan mental kita. Dalam media sosial, kita cenderung melihat kehidupan orang lain yang tampak sempurna dengan kebahagiaan yang ada di dalamnya dari jumlah teman dan pengikutnya dari berbagai platform seperti Instagram, Twitter, Tik Tok dan sebagainya. Namun, kualitas hubungan yang kita miliki jauh lebih penting daripada kuantitasnya.

Kehidupan digital kita yang serba cepat seringkali membuat kita lupa tentang hubungan sesungguhnya di dunia nyata. Pada akhirnya, perasaan kesepian yang disebabkan oleh ketidakpastian saat berinteraksi dengan orang lain akan merugikan kesehatan mental kita.

Studi menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dapat memengaruhi persepsi seseorang tentang hubungan sosial dan menyebabkan mereka merasa lebih kesepian. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa penggunaan media sosial terkadang menghasilkan hubungan yang sederhana dan tidak signifikan.

Salah satu fenomena yang ada di era media sosial adalah FoMO (Fear of Missing Out) yang merupakan kekhawatiran untuk melewatkan momen-momen penting, dan keseruan kehidupan orang lain serta mengatahui bahwa kehidupan orang lain yang diposting di media sosial lebih baik dari kehidupan sendiri, semua ini juga dapat memperburuk perasaan kesepian, karena penggunaan media sosial ini cenderung membuat perbandingan yang tidak realistis. Jika terus-menerus dibombardir dengan gambar dan cerita menarik yang ada di media sosial, kita dapat merasa tidak dihargai dan akan merasa lebih kesepian.

Loneliness atau kesepian mempengaruhi kesehatan mental orang dengan berbagai cara. Kesepian yang berkelanjutan dalam era digital ini nantinya akan berdampak serius pada mental. Mereka yang merasa kesepian lebih rentan terkena gangguan kecemasan, ansietas, depresi, rendahnya kepercayaan diri, perasaan rendah diri, dan stres jangka panjang. Selain itu, orang yang merasa terisolasi sosial juga akan mengalami masalah fungsi kognitif, penurunan energi, dan masalah tidur.

Kesepian atau perasaan tidak dihargai yang berlarut-larut dapat merusak kepercayaan diri kita dan citra diri, hal ini dapat meningkatkan tekanan psikologis dan membuat kita merasa terasing dari lingkungan sekitar. Akibatnya, rasa kesepian ini harus dianggap serius dan diatasi dengan cara yang tepat sebelum berdampak buruk pada kesehatan fisik dan jiwa.

Exit mobile version