Opini

Silent Treatment Akibat Hilangnya Peran Ayah

215
Ilustrasi Silent Treatment
Ilustrasi.

Hilangnya peran ayah dalam kehidupan keluarga dapat menyebabkan berbagai dampak yang merugikan bagi anak-anak, terutama pola hubungan anak-anak dengan orang tua yang dapat memicu perlakuan silent treatment.

Oleh: Ghita Amalia

Mjnews.id – Silent treatment ini terjadi ketika seseorang memilih untuk mengabaikan atau tidak berbicara kepada orang lain sebagai bentuk hukuman atau balasan atas sesuatu yang mereka anggap tidak menyenangkan atau dianggap sebagai pelanggaran.

Silent treatment adalah bentuk manipulasi emosional yang melibatkan penolakan untuk berkomunikasi dengan seseorang, biasanya sebagai sarana hukuman, kontrol, atau menghindar. Perilaku ini sering berakar dalam konflik yang belum terselesaikan, kemarahan, atau keinginan untuk mengklaim kekuasaan atas orang lain. Silent treatment dapat menyebabkan stres dan cemas pada anak-anak, terutama jika peran ayah dalam keluarga hilang.

Secara umum, ayah memiliki peran penting dalam memberikan dukungan emosional dan kenyamanan bagi anak-anak. Ketika ayah tidak hadir atau tidak aktif dalam keluarga, anak-anak dapat merasa kesepian, terisolasi, dan tidak berasa dihargai.

Peran ayah dalam keluarga sangat penting dalam membentuk perkembangan anak. Ayah akan bertugas melengkapi peran ibu, dan membantu anak untuk mengembangkan diri mereka.

Ayah membantu anak dalam beberapa hal seperti:

  • Ayah membantu anak untuk memahami peran gender mereka dan cara berinteraksi dengan orang yang memiliki gender berbeda
  • Ayah dapat mengajari anak dalam belajar keterampilan sosial, penyelesaian masalah, dan cara berkomunikasi yang baik
  • Ayah akan memberikan contoh perilaku yang baik atau positif bagi anak-anaknya. Ayah akan mengajarkan etika, nilai-nilai, dan tanggung jawab
  • Ayah membantu memberikan dukungan emosional yang unik sehingga anak-anak merasa aman dan memiliki harga diri tinggi

Dalam banyak kasus, hilangnya peran ayah dikaitkan dengan berbagai masalah seperti perceraian, kematian, perpisahan, dan pernikahan lebih dari sekali. Anak yang kehilangan sosok ayah akan mengalami ketidakamanan, kecemasan, dan kesulitan dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Hal ini dapat menyebabkan anak menjadi sensitif terhadap segala bentuk penolakan, termasuk silent treatment yang mungkin dilakukan oleh orang lain.

Pola hubungan yang buruk antara orang tua dan anak juga dapat memicu silent treatment. Anak-anak yang mengalami kekerasan fisik atau verbal dapat mengalami rasa malu atau takut untuk berbicara secara terbuka dan jujur tentang perasaan mereka. Akibatnya, anak-anak tersebut akan tumbuh dengan memilih untuk memendam perasaan mereka, yang dapat mengarah pada kebisuan atau perlakuan silent treatment.

Dalam konteks rumah tanpa ayah, silent treatment dapat terjadi karena beberapa hal, yaitu:

  1. Kekosongan emosional

Anak yang tumbuh tanpa ayah dapat mengalami kekosongan emosi yang mendalam. Kurangnya koneksi emosional dengan tokoh ayah dapat menyebabkan perasaan ditinggalkan dan ditolak, membuat mereka lebih rentan untuk mencari validasi dan dukungan emosi dari orang lain.

  1. Resolusi konflik yang buruk

Kurangnya peran seorang ayah dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk mempelajari keterampilan pemecahan konflik yang sehat. Anak-anak yang tumbuh tanpa ayah mungkin tidak menyaksikan contoh-contoh positif dari komunikasi, kompromi, dan pemecahan masalah, yang dapat menyebabkan kesulitan dalam memecahkan konflik dengan orang lain dan peningkatan kemungkinan untuk menggunakan silent treatment.

Exit mobile version