Bogor, Mjnews.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menjadi salah satu penguji eksternal dalam sidang doktoral Sektretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-Perjuangan) Hasto Kristiyanto. Sidang tersebut berlangsung di Aula Merah Putih Universitas Pertahanan, Bogor, Senin (6/6/2022).
Hasto merupakan mahasiswa Program Studi Ilmu Pertahanan Program Doktor Universitas Pertahanan. Dalam upaya meraih gelar doktornya, Hasto menyusun disertasi berjudul “Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya Terhadap Pertahanan Negara”.
Mendagri mengapresiasi disertasi yang diajukan dalam sidang tersebut. Setelah membaca secara keseluruhan, Mendagri menilai, disertasi tersebut merupakan salah satu yang terbaik selama dirinya menjadi penguji calon doktor. Kualitas itu misalnya terlihat dari struktur penulisan, seperti di bagian rumusan masalah. Sedikitnya ada empat poin yang menjadi pertanyaan pada bagian tersebut, dan keempatnya berhasil dijawab dengan baik di bagian kesimpulan.
“Saya menemukan beberapa kali disertasi, tesis, yang rumusan masalahnya enggak ada. Kalau rumusan masalahnya enggak ada, enggak usah dibaca karena berarti enggak ada problem,” ujar Mendagri.
Selain itu, disertasi yang diajukan tersebut memiliki novelty atau nilai kebaruan dengan menempatkan pemikiran Soekarno terkait geopolitik menjadi sebuah teori yang dapat menjadi dasar konsep pertahanan Indonesia. Mendagri menyebutkan, ada empat tingkatan untuk mengetahui level kemampuan adu konsep dalam penyusunan disertasi. Pertama, hasil kesimpulannya atau nilai kebaruannya mendukung teori yang sudah ada. Kedua, memperluas teori yang sudah ada. Ketiga, berani mematahkan teori yang sudah ada. Keempat, menemukan teori baru.
“Saya melihat dalam kesimpulan ini, Pak Promovendus sudah berani untuk menemukan teori baru, karena berani mengimplementasikan pemikiran Bung Karno untuk konsep pertahanan negara yang berlaku saat ini,” terang Mendagri.
Analisis tersebut juga ditopang dengan banyaknya referensi dan studi lapangan yang dilakukan penyusun. Promovendus mencantumkan 250 lebih daftar pustaka yang menjadi dasar penulisan disertasi.
Selain memberikan apresiasi, dalam kesempatan itu Mendagri juga mengajukan sejumlah pertanyaan kepada promovendus. Salah satunya terkait dengan upaya promovendus dalam menjaga objektivitas saat menulis disertasi. Ini mengingat promovendus merupakan orang yang mengagumi sosok Soekarno. Pertanyaan itu kemudian dijawab dengan lugas oleh Hasto.
Selain Mendagri, dalam sidang tersebut hadir Presiden Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan yang juga menjadi bagian dari penguji disertasi yang disusun Hasto.
Sementara itu, berdasarkan keterangan dan pertimbangan dewan penguji, serta nilai yang diberikan, Hasto dinyatakan lulus dengan predikat Summa Cumlaude. Dengan demikian, Hasto berhak menyandang gelar Doktor Bidang Ilmu Pertahanan Universitas Pertahanan yang ke-19.
(eki)