banner pemkab muba
PertaminaSumatera Selatan

Kilang Pertamina Plaju Mengukir Senyum Melalui Sedekah Pekerja di Banyuasin I

354
×

Kilang Pertamina Plaju Mengukir Senyum Melalui Sedekah Pekerja di Banyuasin I

Sebarkan artikel ini
Kilang Pertamina Plaju
Kilang Pertamina Plaju Mengukir Senyum Melalui Sedekah Pekerja di Banyuasin I, Kecamatan Banyuasin, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. (f/ist)

Plaju, Mjnews.id – Rasa haru menyeruak di Jalan Sambirejo, Kelurahan Mariana, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (30/03/2023) siang itu. Ponirah (78), berkali-kali menghaturkan terima kasih sambil menitikkan air matanya saat menerima tongkat untuk alat bantu jalan yang menopang tubuh rentanya.

Di usianya yang sudah tiga perempat abad itu, Ponirah tinggal bersama suaminya, Sukadi (78) yang hanya terduduk lesu di kursi depan rumahnya. Sepasang kakek nenek itu dirawat anaknya yang juga tinggal di rumah itu.

Mereka baru saja menerima bantuan tongkat untuk alat bantu jalan dari PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju), Palembang, Sumatera Selatan.

Melalui platform SENYUM (Sedekahnya Untuk Masyarakat), Kilang Pertamina Plaju memberikan kesempatan kepada pekerjanya yang ingin bersedekah, dan kemudian akan disalurkan kepada masyarakat sekitar perusahaan yang membutuhkan uluran tangan.

Beberapa meter dari rumahnya, tinggallah seorang nenek yang juga sudah senja usianya, dia adalah Ponisah (82), yang meski masih agak gagah berjalan kesana kemari, namun sudah sering mengeluh capek. Raut senyum terlihat di wajahnya saat mencoba tongkat bantu jalan, sehingga bisa berjalan agak jauh tanpa harus merepotkan anak cucunya.

Di lain sisi, di sebuah rumah gubuk sederhana yang agak menjorok ke hutan, tinggallah sepasang suami istri bersama kedua anaknya yang masih menempuh pendidikan di bangku SMP.

Fitri Nurlaila (41), sang istri, menderita keterbatasan dalam pendengaran, yang dalam pengakuannya, sudah dideritanya sejak 2012 silam.

“Sempat bernanah dan divonis infeksi oleh dokter,” katanya.

Setelah mengenakan alat bantu dengar, sayup-sayup suara di sekelilingnya pun terdengar olehnya.

“Sudah mulai bisa dengar pak, sebelumnya, kalo mau ngomong sama saya, harus keras suaranya,” akunya.

Ia terlihat senang dan terharu, mengucapkan banyak terimakasih bersama suaminya karena telah dilirik dengan penuh perhatian dari Kilang Pertamina Plaju.

Sebatang Kara di Usia Senja

Di sudut perkampungan, tepatnya di Jalan Cendana, Kelurahan Mariana ada juga Kijam (78), yang tinggal sendirian di usia yang senja, dia hidup dari uluran tangan tetangga sekitar. Kilang Pertamina Plaju pun menaruh simpati terhadap Kijam dengan memberikan bantuan sembako.

“Terima kasih Pertamina, semoga jaya selalu untuk Pertamina dan seluruh pekerja Pertamina semoga diberikan kesehatan, kesuksesan dan panjang umur,” ujarnya seraya berterima kasih kepada Kilang Pertamina Plaju.

Masih di Jalan Cendana, Umi (65) mengungkapkan perasaan bahagianya diiringi dengan tangisan haru saat diberikan bantuan sembako. Umi yang kerap dipanggil “mbah” oleh warga sekitar tinggal sendirian di rumahnya yang sangat sederhana, tetap berusaha menghidupi dirinya dari bekerja serabutan.

“Semoga Pertamina semakin jaya dan makmur, selalu diberikan rezeki dan kesehatan bagi para pekerjanya,” ungkap Umi dengan mata berbinar.

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT

banner 120x600