banner pemkab muba
Padang PanjangReligi

Muharram Jadi Semangat Hijrah di Tengah Pandemi

84
×

Muharram Jadi Semangat Hijrah di Tengah Pandemi

Sebarkan artikel ini
Buya Nasrulah Nukman
Buya Nasrulah Nukman.

Padang Panjang, MJNews.ID – Perjalanan Hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah merupakan peristiwa penting dalam mengawali dakwahnya untuk menegakan Tauhid. Banyak pelajaran yang bisa diambil oleh umat Islam bagaimana peristiwa ini senantiasa berproses ke arah lebih baik.
“Bagaimana peristiwa ini menjadi mukmin dan muslim sejati, menjadi penolong agama Allah dan berjuang untuk keluar dari kondisi sulit, yaitu berjuang mengalahkan pandemi Covid-19 ini,” tutur Buya Nasrulah Nukman, saat disambangi MJNews di kediamannya, Selasa 10 Agustus 2021 pagi.
Politisi PKS ini menerangkan, karena hijrah itu bergerak sepanjang hayat, berhijrah juga meninggalkan segala hal yang buruk baik, negatif, maksiat, kondisi yang tidak kondusif di rumah, kampung dan tempat kerja menuju keadaan yang lebih baik, positif. Sehingga kita dapat mendapati kondisi yang menguntungkan serta menata diri melawan semua penyakit hati.
Lebih jauh, buya Nasrulah mengatakan saat ini negara masih dalam kondisi sibuk menghadapi Pandemi Covid-19. Sungguh, wabah Covid-19 ini telah menyita perhatian semua pihak.
“Pemangku jabkita masih terus berjuang untuk bisa keluar dari keadaan sulit ini. Kondisi seperti ini, merobah semua kebiasaan yang tidak lazim dilakukan. Goyahnya, kehidupan sosial kemsyarakatan, agama, ekonomi dan budaya. 
Kondisi hari ini telah mempengaruhi psikologi masyarakat, rasa khawatir, cemas dan rasa was-was terhadap penyebaran penyakit tersebut. Sehingga saat ini mereka lebih fokus ke Covid-19.
Berbagai kebijakan pemerintah terus dilakukan sebagai bentuk ikhtiar melawan pandemi ini. Pemerintah masih terus mencari cara dan solusi terbaik untuk menghentikan ganasnya Covid-19 ini.
“Seperti pemberlakuan PPKM, vaksinasi, menerapkan protokol kesehatan dan berbagai kebijakan lainnya sehingga kita dapat keluar dalam kondisi seperti ini,” katanya.
Buya berharap, sejatinya, kondisi hari ini mampu menyatukan kita, bersama-sama hijrah, dengan meninggalkan perbedaan warna politik. Dan sama-sama sepakat berhijrah untuk keadaan lebih baik, sabar dan ikhlas meninggalkan banyak hal yang biasa dilakukan dalam keadaan normal demi mewujudkan keadaan lebih baik.
“Kita harus hijrah untuk berjuang melawan ini, dari normal menjadi new normal, berhenti dan menghentikan hoax dan provokatif, mengambil peran masing-masing untuk bersama sama berjuang, sampai akhirnya kita menikmati kemenangan bersama, menang melawan pandemi,” katanya.
Buya Nasrulah menegaskan, Hijrah di tengah pandemi ini bukan berarti lari dari daerah, akan tetapi ikhtiar untuk mewujudkan kondisi lebih baik, menjalani anjuran medis dan kebijakan pemerintah dalam melawan Covid-19. Tentunya umat harus terus bergerak ke arah lebih baik dengan komitmen dan konsekuensi yang harus dilakukan.
“Karena berpindah dari keadaan yang buruk menjadi keadaan yang baik, dari kondisi yang sudah baik menjadi kondisi yang lebih baik, itulah hijrah di tengah pandemi. Tidak ada kata terlambat, semua bisa dilakukan bersama sama dengan komitmen untuk hijrah kearah lebih baik,” ujar Nasrulah.
(mutia)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT

banner 120x600