banner pemkab muba
Kota BukittinggiSumatera Barat

Gubernur Sumbar Buka Rakernas Panti Sosial Asuhan Anak di Bukittinggi

306
×

Gubernur Sumbar Buka Rakernas Panti Sosial Asuhan Anak di Bukittinggi

Sebarkan artikel ini
Gubernur Sumbar Buka Rakernas Panti Sosial Asuhan Anak di Bukittinggi
Gubernur Sumbar Buka Rakernas Panti Sosial Asuhan Anak di Bukittinggi. (f/biro adpim)

Diungkapkannya, berdasarkan data Kementerian Sosial yang diambil dari Dashboard Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) SIKS-NG per-15 Desember 2020, jumlah anak terlantar di Indonesia sebanyak 67.368 orang.

Kemudian, Berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial tahun 2019, ada 106.406 anak tinggal di 4.800 panti asuhan atau lembaga kesejahteraan sosial anak. Hanya saja, sebagian anak panti asuhan tersebut masih menerima kenyataan pahit berupa ketimpangan besar secara sosial dan ekonomi dibandingkan anak-anak lain yang tinggal bersama keluarganya.

Ia berpendapat, itu adalah persoalan serius yang mesti segera mendapat jalan keluar, agar setiap anak Indonesia dapat tumbuh berkembang secara optimal, meskipun sebahagian dari mereka hidup dalam berbagai keterbatasan.

“Melalui Rakernas ini mari kita selamatkan anak-anak Indonesia dari ancaman kekerasan, narkoba dan perilaku menyimpang. Sesuai dengan motto Rakernas Anak Terlindungi Indonesia Maju,” ajak Mahyeldi

Sementara itu, Ketua Umum Forum PSAA/LKSA Nasional, Zairullah Azhar menyampaikan Rakernas PSAA/LKSA ini merupakan wahana dan sarana dalam mempertajam pengelolaan manajemen Panti Sosial Asuhan Anak, sekaligus ajang diskusi dan sharing informasi dengan harapan agar ke depan keberadaan PSAA/LKSA mampu menjawab tantangan saat ini dan masa depan.

Ia berkomitmen akan terus mendukung pengembangan lembaga menjadi lebih baik, agar keberadaan LKSA-PSAA mampu menjadi solusi untuk berbagai persoalan anak di Indonesia.

“Anak-anak di panti asuhan adalah anak Indonesia yang mempunyai hak yang sama dengan para anak lainnya. Mereka juga harus tumbuh dan berkembang secara optimal dan terlindungi dari berbagai tindak kekerasan, itu adalah hak mereka,” tegasnya.

Ia menegaskan, Rapimnas ini adalah momentum pengingat kepada seluruh pihak agar Iebih peduli terhadap kondisi anak-anak yang berada di panti asuhan.

Lebih lanjut Zairullah berharap melalui diskusi antar peserta dapat memunculkan ide dan gagasan baru dalam meningkatkan peran serta PSAA dan LKSA dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Indonesia.

(adpsb)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT

banner 120x600