Perantau Lumindai Halal Bi Halal. (f/humas) |
SAWAHLUNTO, Mjnews.id – Tradisi pulang kampung, bagi para perantau merupakan salah satu bentuk ikatan kekeluargaan dan kekerabatan yang sekaligus sebagai ajang untuk bersilaturrahmi.
Apa lagi dengan adanya pandemi Covid-19 yang melanda negeri, selama 2 tahun terakhir kegiatan tersebut tidak bisa dilakukan. Barulah pada saat Idul Fitri 1443 Hijriyah tahun 2022 Masehi ini, kegiatan tersebut mulai dapat dilakukan dengan melandainya pandemi.
Begitupun dengan sebagian perantau Sawahlunto, momentum ini dimanfaatkan dengan maksimal. Selain bertemu dengan sanak saudara di kampung halaman namun juga dapat bertemu dan tatap muka dengan pihak Pemerintah Kota Sawahlunto untuk berdiskusi dan menjalin kesepahaman, agar dapat pula secara bersama membangun Kota Sawahlunto.
Demikian Walikota (Wako) Sawahlunto, Deri Asta, SH saat menghadiri acara Halal Bi Halal para perantau Lumindai, Kecamatan Barangin yang dilaksanakan di Mesjid Taqwa Lumindai, pada Senin (9/5/2022) malam.
Walikota Deri Asta yang hadir bersama dengan Ketua TP-PKK Sawahlunto, Ny Meivyta Deri Asta mengungkapkan rasa syukurnya. Kita bersyukur atas telah melandainya Pandemi Covid-19 sehingga kita sudah bisa melakukan aktivitas, seperti malam ini. Kita bisa bertemu dengan sejumlah perantau, yang dua tahun ke belakang tidak dapat kita lakukan.
Wako menyampaikan berbagai program Pemko yang telah, sedang dan yang akan dilakukan. Salah satunya seperti Rumah Tahfidz yang tengah dilakukan di daerah ini, guna untuk menghadapi tantangan global yang serba terbuka pada saat mendatang.
Dimulai sejak tahun 2019, berdiri 10 rumah tahfiz dan terus meningkat secara dratis, hingga pada tahun 2021 kemaren, menjadi 38 rumah tahfiz dan ditargetkan pada tahun 2022 ini, akan mencapai 50 rumah tahfiz sehingga nantinya Sawahlunto akan menjadi gudang rumah tahfidz di Sumatra Barat dengan generasi yang mahir baca Al-Qur’an.
Di samping itu, sesuai dengan visinya pemko juga melakukan program pemberian bea siswa, hingga seragam sekolah. Bahkan saat ini, telah berdiri Kampus UNP agar anak-anak Sawahlunto bisa menempuh jenjang perguruan tinggi dengan hemat biaya.
“Selain penghematan biaya juga dapat memutar roda ekonomi dengan tetap mengacu kepada mutu pendidikan serta mampu mempersiapkan untuk nantinya masuk ke dunia kerja,” ungkap Wako Sawahlunto menguraikan.
Begitupun dengan pendirian Balai Latihan Kerja (BLK) alat berat, pertama di pulau Sumatera. Sementara program kesehatan melalui BPJS, pertanian melalui pemberian bibit dan ternak yang semua itu muaranya dapat mengurangi penduduk miskin.
Dan untuk itu, saat ini berdasarkan data BPS Sawahlunto terbukti paling kecil angka kemiskinannya, ditanah air atau secara nasional. Hal ini, merupakan hasil kerja kita bersama dan berkat dukungan dari semua pihak, termasuk dukungan dari pihak perantau Sawahlunto.
Dalam pertemuan tersebut, selain memaparkan berbagai program pembangunan yang telah dilakukan, juga dimaksudkan agar masyarakat Sawahlunto dapat secara bersama membangun kota, dalam upaya untuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Sawahlunto.
(Fd/Enggo)