banner pemkab muba
Bank NagariSumatera Barat

141 Nasabah Bank Nagari Terkena Skimming, Pelaku Kuras Rp 1,5 Miliar

142
×

141 Nasabah Bank Nagari Terkena Skimming, Pelaku Kuras Rp 1,5 Miliar

Sebarkan artikel ini
Muhammad Irsyad Bersama Jajaran Berikan Keterangan Pers
Direktur Utama Bank Nagari, Muhammad Irsyad bersama jajaran berikan keterangan pers terkait skimming ATM Bank Nagari. (f/edi saputra siregar)

Padang, Mjnews.id – Kejahatan skimming di ATM Bank Nagari berhasil mengambil uang nasabah bank kebanggaan urang awak itu senilai hampir Rp 1,5 miliar.
Uang sebesar itu dikuras pelaku dari hasil skimming (pencurian informasi dari kartu kredit dan debit) kemudian menggandakan data ke kartu ATM, dengan peralatan skimmer yang dipasang di tiga ATM di Kota Padang, yakni di Terandam, Anduring dan ATM GG Mart Aur Duri.
Kejahatan yang diduga dilakukan sindikat internasional itu sudah makan korban sebanyak 141 nasabah. Transaksi banyak dilakukan di luar Sumbar, seperti Bali, Surabaya dan Purwakarta.
Demikian disampaikan Direktur Utama (Dirut) Bank Nagari, Muhammad Irsyad saat jumpa pers, Kamis 12 Mei 2022.
Hadir juga Komisaris Utama Benni Warlis, Komisaris Manar Fuadi, Direktur Keuangan Sania Putra dan Direktur Kredit dan Syariah Gusti Candra.
Di kalangan wartawan, juga hadir Ketua PWI Sumbar, H. Heranof Firdaus, serta wartawan cetak, online dan elektronik.
Irsyad bercerita, penyalahgunaan transaksi keuangan pada kartu ATM nasabah Bank Nagari bukan merupakan pembobolan sistem pada Bank Nagari, tetapi merupakan tindak kejahatan pencurian skimming.
Dikatakan, beberapa media terutama online banyak menulis telah terjadi pembobolan Bank Nagari.
“Perlu saya luruskan tentang penyalahgunaan transaksi keuangan pada kartu ATM nasabah Bank Nagari, bukan merupakan pembobolan sistem pada Bank Nagari, tetapi merupakan tindak kejahatan pencurian skimming,” ujarnya.
Terduga Pelaku Skimming Di Atm Bank Nagari
Terduga pelaku skimming di ATM Bank Nagari terekam CCTV. (f/ist)

Menurutnya, kasus itu mulai heboh pada 4-5 Mei 2022. Di saat nasabah sedang asyik Lebaran bersama keluarga, tiba-tiba salah seorang korban melaporkan ke Bank Nagari ada yang menarik uang di rekeningnya dengan tak wajar.
“Setelah menerima laporan tersebut, kami mengadakan rapat kemudian memblokir transaksi ATM di luar Bank Nagari untuk menghindari lebih banyak kerugian,” tambahnya.
Berdasarkan laporan pengaduan nasabah, Bank Nagari langsung melakukan percepatan penelusuran investigasi. Langkah yang dilakukan pertama adalah melakukan pengecekan terhadap data transaksi terakhir yang dilakukan oleh nasabah melalui kartu ATM sebelum terjadi kejadian transaksi mencurigakan yang dilaporkan nasabah.
“Selanjutnya kami melakukan pengecekan langsung ke lokasi ATM Bank Nagari yang diduga menjadi transaksi terakhir nasabah dan mengambil rekaman CCTV di lokasi ATM,” jelasnya.
Hasil investigasi diperoleh transaksi yang terjadi menggunakan kartu ATM Bank Nagari yang bertransaksi pada Channel ATM Bank lain di luar Provinsi Sumbar, di antaranya Bali, Surabaya dan lokasi lainnya.
Berdasarkan laporan dari nasabah sampai Kamis (12/5/2022), kerugian yang dialami Bank Nagari hampir mencapai Rp1,5 miliar, sedangkan ATM nasabah yang kena skimming tercatat 141 orang dan ATM yang dipasang skimmer ada tiga unit, yakni ATM Terandam, Anduring dan ATM di GG Mart Aur Duri, semuanya di Kota Padang. 
Dijelaskan, skimming bentuk kejahatan mencuri informasi dari kartu debit atau kredit milik nasabah, menggunakan alat khusus bernama skimmer. Skimmer biasanya dibuat menyerupai bentuk mulut slot kartu ATM, sehingga sekilas terlihat sama dan sulit diidentifikasi.
Menurut penjelasan Dirut Bank Nagari, card skimming aktivitas menggandakan informasi yang terdapat dalam pita magnetik (magnetic stripe) yang terdapat pada kartu kredit maupun ATM. Skimming upaya mencuri data dari pita magnetik kartu ATM/debit secara ilegal untuk memiliki kendali atas rekening korban.
Teknik pembobolan kartu ATM nasabah melalui teknik skimming yang jadi korban bukan Bank Nagari saja, juga pernah dialami oleh bank-bank besar lainnya.
Menurutnya, diketahui skimming dilakukan dengan cara mengggunakan alat yang ditempelkan pada slot mesin ATM (tempat memasukkan kartu ATM) dengan alat yang dikenal dengan nama skimmer. Modus operasinya adalah mengkloning data dari magnetic stripe yang terdapat pada kartu ATM milik nasabah.
Sebagai informasi, magnetic stripe adalah garis lebar hitam yang berada di bagian belakang kartu ATM. Fungsinya kurang lebih seperti tape kaset, material Ferromagnetic yang dapat dipakai untuk menyimpan data (suara, gambar, atau bit biner).
Disebutkan, skimmer bukan satu-satunya alat yang digunakan oleh para pelaku skimming. Para pelaku biasanya juga memanfaatkan kamera pengintai (spy cam) untuk mengetahui gerakan jari nasabah saat memasukkan PIN kartu ATM.
Muhammad Irsyad menegaskan, pihaknya telah menonaktifkan penggunaan magnetic stripe. Nasabah tidak perlu khawatir transaksi terganggu, karena kartu ATM Bank Nagari sudah dilengkapi dengan chip. “Kita pastikan uang nasabah aman,” tegasnya.
Siap Ganti Uang Nasabah
Irsyad menambahkan, atas hebohnya kasus tersebut, Bank Nagari siap bertanggungjawab dengan mengganti dana nasabah yang hilang 100 persen. 
“Mulai hari ini (Kamis 12 Mei 202), nasabah bisa melaporkan ke Bank Nagari terdekat. Jika memiliki bukti yang kuat atas korban skimming, Bank Nagari siap menggantinya 100 persen, nasabah jangan khawatir,” bebernya.
Regulasi OJK dan Bank Indonesia juga sudah menegaskan seperti Peraturan BI Nomor 22 Tahun 2020 atau Peraturan OJK Nomor 1 Tahun 2013, di mana intinya pihak bank harus menjamin penggantian 100 persen uang nasabah yang ‘dicuri’ melalui tindak kejahatan skimming.
Diakui Irsyad, Bank Nagari akan mengambil hikmah dari peristiwa tersebut dengan meningkatkan keamanan untuk mengembalikan kepercayaan nasabah terhadap bank yang menjadi kebanggaan warga Sumbar tersebut.
“Kami harus memastikan kenyamanan nasabah dalam menikmati layanan-layanan Bank Nagari di Sumatera Barat,” tegasnya.
(eds)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT

banner 120x600