Bank NagariSumatera Barat

Rekening Nasabah Bank Nagari Dibobol, Korban Tercatat 37 Orang

138
×

Rekening Nasabah Bank Nagari Dibobol, Korban Tercatat 37 Orang

Sebarkan artikel ini
Bank Nagari
Bank Nagari. (f/ist)
Padang, Mjnews.id – Kerugian terbesar yang dialami satu nasabah Bank Nagari saldo rekeningnya dibobol orang tak bertanggung jawab mencapai Rp 50 juta. Sedangkan yang terkecil Rp 4 juta. Sementara jumlah kerugian yang dialami seluruh nasabah diperkirakan ratusan juta rupiah.
Sementara yang menjadi korban puluhan nasabah. “Sejauh ini sudah 37 orang yang melaporkan rekeningnya  dibobol yang heboh sejak Kamis (5/5/2022) sampai hari ini, (Senin 9 Mei 2022, Red),” ujar Rizky, Costumer Service (CS) Bank Nagari Cabang Utama Sumatera Barat, Senin (9/5/2022).
Diakui Rizky, sejak heboh kasus rekening nasabah yang dibobol orang tak bertanggungjawab tersebut sejak Kamis 5 Mei 2022 lalu, sudah 37 orang yang melaporkan ke Bank Nagari. Pada hari pertama ada 35 orang, pada Senin 9 Mei ini ada 2 nasabah yang melaporkan hal yang sama. 
“Sudah 37 nasabah yang melaporkan kehilangan saldo rekeningnya sampai Senin 9 Mei 2022 ini,” tambahnya.
Menurut Rizky tidak tertutup kemungkinan jumlah nasabah rekeningnya kebobolan terus bertambah.
Sejauh ini besar kerugian yang dialami nasabah yang tertinggi berdasarkan laporan yang diterima Bank Nagari mencapai Rp 50 juta untuk seorang nasabah dan terendah Rp 4 juta. 
Bank Nagari telah melakukan antisipasi dengan gerakan cepat dengan memblokir seluruh transaksi di luar Bank Nagari. “Insya Allah rekening bank yang dibobol itu sudah diamankan tim IT kami, nasabah jangan khawatir,” tambah Rizky lagi.
Sementara itu, Sekper Bank Nagari Idrianis ketika dikonfirmasikan, berapa nasabah yang menjadi korban rekeningnya dibobol, berapa jumlah uang nasabah yang terbesar ditarik orang tak bertanggung jawab, dan bagaimana pertanggungjawaban Bank Nagari atas nasabah yang dirugikan?
Idrianis hanya membalas seperti ini.
Asslamualaikum 
Ysh. Bapak / Ibu

Sehubungan adanya laporan nasabah terkait pembobolan ATM Bank Nagari mereka, maka utk mengantisipasi kejadian lainnya Bank Nagari sudah memblokir transfer dan tarik tunai yang dilakukan di Bank lain yang menggunakan kartu Magnetic Stripe. 

Untuk sementara kartu Magnetic Stripe hanya bisa dilakukan di ATM Bank Nagari saja. Kartu yang ada Chip tetap bisa bertransaksi seperti biasa.

Insya Allah nasabah yang terkena dampak akan menjadi prioritas Bank Nagari untuk menyelesaikannya, rekening mereka di Bank Nagari aman.

Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. 

Jika ada yang terkena dampak akibat kejahatan Skimming Kartu ATM agar melapor ke Bank Nagari terdekat atau Call Center 150234.

Terimakasih atas perhatian & kerjasamanya.
Pada kesempatan itu, Idrianis minta maaf atas kasus ini sehingga merugikan nasabah dan Bank Nagari akan bertanggungjawab dalam kasus tersebut.
“Bagi nasabah yang menjadi korban, segera melaporkan ke Bank Nagari terdekat,” tambahnya.
Sejauh ini, Idrianis tidak menyebutkan berapa jumlah nasabah rekeningnya kebobolan, berapa kerugian terbesar yang dialami nasabah. 
Hanya dia menjawab semua kerugian nasabah atas kasus ini akan menjadi tanggungjawab Bank Nagari dan memprioritaskan untuk menyelesaikannya.
Sebagaimana berita sebelumnya, puluhan nasabah menjadi korban rekeningnya dibobol orang tak bertanggungjawab.
Beberapa nasabah telah mengadukan kasus tersebut ke Bank Nagari. Rekening mereka bebobolan masing-masingnya ada yang mencapai Rp 10 juta.
“Atas kasus ini, IT Bank Nagari kecolongan, sehingga rekening nasabah kebobolan. Akibatnya nasabah kehilangan saldo rekeningnya mencapai puluhan juta rupiah,” ujar Andri salah seorang yang jadi korban.
Menurut Andri, diketahui dibobolnya rekeningnya oleh orang yang tidak bertanggungjawab tersebut setelah ada notifikasi melalui pesan singkat (SMS) ke hand phone-nya, Kamis (5/5/2022) pukul 08.03.
Saat mengaktifkan HP-nya masuk notivikasi pemberitahuan adanya uang tarik keluar sampai enam kali dengan nominal Rp2 juta empat kali dan Rp1 juta dua kali dengan total seluruhnya mencapai Rp10 juta.
Setelah mengetahui rekeningnya dibobol, Andri yang juga wartawan tersebut cepat antisipasi mengosongkan rekening dengan mentransferkan ke bank lain agar kejadian serupa tidak terulang lagi pada hari berikutnya. Sebab satu hari limit tarik tunai melalui ATM tersebut maksimal hanya Rp 10 juta.
“Saya ambil tindakan cepat menarik seluruh saldo dengan memindahkan ke bank lain sekaligus menukar PIN ATM. Ini jelas ada yang tidak beres, IT Bank Nagari kecolongan, Bank Nagari harus bertanggungjawab,” ujarnya kesal.
Menurut Andri, dia terakhir menarik tunai di ATM Bersama di depan salah satu mini market  di Aur Duri, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Jumat (29/4/2022) sekira pukul 11.00 WIB.
Saat tarik tunai tersebut, tidak ada hal-hal yang mencurigakan di ATM bersangkutan.
Dia menduga pelaku berhasil menduplikat ATM-nya, sehingga dengan mudah menarik tunai uang dalam rekeningnya.
Hal itu diketahui, saat ia mentransferkan uangnya ke rekening bank lain. Saat mentransferkan tersebut tercatat atas namanya, tapi pakai angka 1 di belakang namanya.
Intinya ATM asli tercatat berada di tangan oknum yang tidak bertanggungjawab tersebut dan yang diduplikat di tangannya. Salah satunya jalan keluarnya dia akhirnya menukar ATM tersebut di Bank Nagari.
Atas kasus itu, Andri langsung melapor ke Bank Nagari Cabang Lubuk Basung yang kebetulan saat itu berlebaran bersama keluarga di kampung halaman. 
Saat melapor, Andri diterima oleh CS Bank Nagari Lubas, Suwandi dan Kasi Dana Nofriyanti. “Memang kami telah menerima laporan kasus ini yang tersebar di grup WA Bank Nagari. Tapi khusus untuk di Lubuk Basung, ini yang pertama yang kami terima laporan rekening nasabah kebobolan,” ujar Nofriyanti.
Menurut dia, kasus ini telah ditangani cepat oleh Bank Nagari Kota Padang dengan memblokir aliran dana ke rekening yang bersangkutan.
Berdasarkan laporan yang dia terima, ATM Bersama di Aur Duri tersebut memang dikerjain oleh oknum yang tidak bertanggungjawab untuk mendapatkan keuntungan.
Berdasarkan laporan yang diterima Bank Nagari, rekening nasabah yang bebobolan itu yang pernah tarik tunai di lokasi tersebut. “Semua laporan rekening nasabah yang kebobolan itu yang pernah tarik tunai di ATM Bersama di depan mini market Aur Duri itu. Yang lainnya insya Allah aman,” tambahnya.
Bank Nagari Janji Menyelesaikan
Sebelumnya, Direktur Utama Bank Nagari, Muhammad Irsyad membenarkan adanya laporan pembobolan uang nasabah di Bank Nagari. Untuk itu, Bank Nagari memblokir transfer dan tarik tunai yang dilakukan di Bank lain yang menggunakan kartu Magnetic Stripe dan berjanji menyesaikannya secepatnya.
Pernyataan itu disampaikannya terkait adanya laporan nasabah Bank Nagari yang kebobolan, Kamis (5/5/2022). Bank Nagari juga berjanji akan menyelesaikan masalah yang dialami nasabahnya.
“Sehubungan adanya laporan nasabah terkait pembobolan ATM Bank Nagari, maka untuk mengantisipasi kejadian lainnya Bank Nagari sudah memblokir transfer dan tarik tunai yang dilakukan di Bank lain yang menggunakan kartu Magnetic Stripe,” kata Irsyad.
Untuk sementara, katanya, kartu Magnetic Stripe hanya bisa dilakukan di ATM Bank Nagari saja. Kartu yang ada chip tetap bisa bertransaksi seperti biasa
“Insya Allah nasabah yang terkena dampak akan menjadi prioritas Bank Nagari untuk menyelesaikannya, rekening mereka di Bank Nagari aman,” ujarnya.
Untuk itu, Irsyad menyarankan jika ada yang terkena dampak akibat kejahatan skimming kartu ATM agar melapor ke Bank Nagari terdekat atau Call Center 150234. “Kami mohon maaf atas tidak kenyamanan ini,” pintanya.
Sebelumnya, sejumlah nasabah Bank Nagari mengeluh uangnya berkurang dalam rekening. Keluhan tersebut sempat dibagikan pada media sosial nasabah.
(Ab)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT