banner pemkab muba
Sumatera BaratEkonomiKesehatan

Rp 3 Triliun Terbakar Sia-sia untuk Rokok

393
×

Rp 3 Triliun Terbakar Sia-sia untuk Rokok

Sebarkan artikel ini
Dilarang Merokok
Ilustrasi. Dilarang Merokok.

Tingginya jumlah perokok remaja merupakan suatu potret buram generasi mendatang yang akan memimpin negeri ini dan merupakan suatu ancaman serius. Perokok muda yang mencapai lebih dari 50% dari seluruh perokok akan menjadi ancaman bagi negara mengingat efek buruk rokok yang akan mengurangi produktivitas kerja yang besar.

Dijelaskan Rosnini, secara medis sudah tak dapat dipungkiri lagi, bahwa rokok menjadi salah satu faktor resiko kanker paru yang mematikan dan sulit disembuhkan itu. Saat ini telah ditemukan beberapa pasien kanker paru yang berusia kurang dari 30 tahun akibat konsumsi rokok di usia muda padahal dulu kanker paru mengenai pasien berusia 50 tahun ke atas. Efek merokok bagi remaja lainnya adalah bronkitis kronis, emfisema (kehilangan elastisitas paru), gangguan perkembangan saraf yang menyebabkan gangguan intelektual, osteoporosis, disfungsi ereksi, serangan jantung, stroke, termasuk gangguan jiwa seperti mudah gelisah, depresi, dan cenderung ke penyalahgunaan obat.

Jika kecenderungan meningkatnya jumlah perokok remaja tidak dianggap sebagai ancaman serius, maka dapat diprediksi generasi muda Indonesia dalam beberapa dekade mendatang menjadi generasi penerus bangsa yang tidak produktif dan kehilangan daya saing karena penyakitnya. Indonesia diprediksi akan mengalami kekurangan sumber daya manusia potensial. Generasi muda akan cenderung menjadi beban bagi negara sehingga mengganggu ketahanan nasional.

Jika dilihat dari konsumsi rokok yang digunakan, 67,9 persen menggunakan kretek dengan filter, 28,5 persen kretek tanpa filter, serta rokok putih 12,2 persen. Kurang dari 2 persen yang menggunakan rokok linting, cangklong, tembakau kunyah dan lainnya.

Bagi perokok Aktif (orang yang menggunakan/mengkonsumsi rokok secara langsung) rokok dapat menyebabkan kanker pundi kencing, kanker perut, kanker usus dan rahim, kanker mulut, kanker Esofagus, kanker tekak, Kanker pankrias, kanker payudara, Kanker paru-paru. Kemudian penyakit saluran pernafasan kronik, strok, pengkroposan tulang atau yang dikenal dengan osteoporosis, penyakit jantung, Kemandulan, Putus haid awal, Melahirkan bayi yang cacat, Keguguran bayi, Bronkitis, Batuk, Penyakit ulser peptik, Emfisima, Otot lemah,Impotensi, Penyakit gusi, Kerusakan mata, dan lainnya.

Bagi perokok Pasif (orang yang menghirup langsung asap rokok meningkatkan risiko kanker paru-paru dan penyakit jantung, masalah pernafasan termasuk radang paru-paru dan bronkitis, sakit atau pedih mata, bersin dan batuk-batuk, sakit kerongkong, sakit kepala, dan lainnya.

Di Sumatera Barat terdapat Rp3,5 triliun yang dibakar setiap tahunnya untuk rokok. Padahal biaya Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2012 hanya Rp524.267.110.749,-

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT

banner 120x600