banner pemkab muba
Kepulauan MentawaiSumatera Barat

Masyarakat Adat Mentawai Demo Dishut Sumbar, Segera Cabut Kembali Izin PKKNK

93
×

Masyarakat Adat Mentawai Demo Dishut Sumbar, Segera Cabut Kembali Izin PKKNK

Sebarkan artikel ini
Masyarakat Adat Mentawai Demo Dishut Sumbar
Masyarakat Adat Mentawai Demo Dishut Sumbar.

Padang, Mjnews.id – Terkait dengan elemen masyarakat budaya adat Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menyampaikan aspirasinya menuntut pihak Dinas Kehutanan untuk mencabut kembali izin Pemanfaatan Kegiatan Kehutanan Non Kayu (PKKNK).
Ratusan para demonstran dari suku budaya adat Mentawai mengutuk keras atas kesenjangan sosial yang terjadi di tengah masyarakat pluralisme dan beragam etnis, yang diduga dipicu ulah izin PKKNK, mereka menilai penerbitan izin PKKNK ‘prematur’ yang dibubuhi dengan teriakan yel-yel sambil memampangkan sejumlah spanduk yang diusungnya bertuliskan slogan tuntutan sebagai supportnya. 
Orasi dari para demonstran suku adat budaya Mentawai berlangsung di depan Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar Jalan Raden Saleh Kota Padang pada Rabu 22 Desember 2021.
Dari teriakan yel-yel melalui pengeras suara yang dibawanya langsung oleh kelompok suku budaya adat Mentawai menyebutkan, bahwa izin PKKNK hanya bersilang dengan waktu hitungan bulan saja pihak pengusaha telah langsung mengeksploitasi hutan seluas 1.500 hektare.
Kata-kata orator yang diamini oleh rekan-rekan demonstran yang terlihat disokong oleh mahasiswa asal daerahnya. 
Selain dari peralatan spanduk, pengeras suara untuk berorasi mereka juga memamerkan sepucuk surat yang berisikan tulisan dari beberapa pont tuntutan keras yang disampaikannya. 
Orasi suku adat budaya Mentawai berlangsung sejak pukul 10.30 pagi hingga pukul 11.53 menit menjelang siang ini. 
Sekira waktu ini para demonstran suku adat budaya Mentawai terlihat datang dari arah persimpangan Telkom Jalan Khatib Sulaiman Kota Padang, gerombolan demonstran ini mendatangi Kantor Dinas Kehutanan Sumbar. 
Namun, sebelum kedatangan para demonstran suku adat budaya Mentawai, sudah terlihat kawasan Kantor Dinas Kehutanan Sumbar sudah disterilkan oleh ratusan petugas kepolisian dan Polhut serta para Pejabat Utama (PJU) Dinas Kehutanan Sumbar. 
Saat ini para demonstran berharap mereka diterima langsung untuk berdialog dengan pimpinan tertinggi Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Yozarwardi belum kelihatan sesuai dari pantauan awak media ini di lokasi dinas tersebut. 
Sesuai info yang diperoleh awak media ini, ternyata orang yang sangat akan dijumpai oleh para demonstran Kadis Kehutanan Sumbar, Yozarwardi menghadiri undangan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) Warsi di Hotel Pangeran Beach, karena Kadis Kehutanan Sumbar Yozarwardi didaulat oleh LSM Warsi selaku narasumber, menurut sumber yang dihimpun awak media di lokasi berlangsung orasi dari suku adat budaya Mentawai. 
Tak lama kemudian, hanya berselang waktu sekira 30 menit saat orasi telah berlangsung sebelumnya, Kadishut Sumbar Yozarwardi turun dari Mobil Dinas (Mobnas)nya, Yozarwardi terlihat bergegas dan menjumpai para demonstran yang disambut applaus oleh peserta demonstran yang disuguhi dengan teriakan yel-yel sugesti yang ditujukan kepada Yozarwardi dari demonstran lewat pengeras dengan pengawalan ketat dari kepolisian di badan Jalan Raden Saleh. 
Pada kesempatan ini juga Yozarwardi dengan cekatan mengambil kebijaksanaan untuk menghimpun segenap aspirasi yang disampaikan oleh demostran saat pengeras suara tidak diaktifkan lagi oleh demonstran. 
Disaksikan langsung santun bertutur anak negeri suku adat Mentawai saat menyampaikan orasinya sambil menunjukkan sepucuk surat untuk ditangani oleh Yozarwardi.
Para demonstran menuntut agar pihak kehutanan mencabut kembali izin PKKNK. 
Saat ini pula sedikit suasana agak memanas antara Yozarwardi dengan tokoh orasi dari demonstran. 
Tak lama berselang dengan waktu sekian menit saja Yozarwardi berhasil memberikan pemahaman tentang pengeluaran izin PKKNK telah melalui prosesi dari tahun 2019 yang lalu. 
Akhirnya, anak dalam dari suku adat budaya Mentawai yang selalu berkata santun bertutur ini saling memahami antara maksud dan tujuan dari demonstran. 
Alkisah, anak dalam dari suku adat budaya Mentawai mendera Yozarwardi selama satu minggu ke depannya bahwa anak negeri suku adat budaya Mentawai akan menagih janji Yozarwardi untuk mencabut dan membatalkan izin PKKNK yang eksploitasi hutan sedang berlangsung di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Terkait dengan harapan dari demonstran ini, Yozarwardi bertekad akan menganalisa isi sepucuk surat tersebut. 
Akhirnya, sepucuk surat tuntutan dari masyarakat suku budaya adat Mentawai diserahkan secara baik-baik kepada Yozarwardi. 
Dalam suasana ini dialog para demonstran terlihat berlangsung alot serta tertib, aman dan lancar, sambil masyarakat adat budaya Mentawai pamit dengan teriakan yel-yel dengan membawa properti anak panah dengan busurnya, dan tikar pandan yang terbentang sebagai alas kaki tokoh adat budaya suku Mentawai yang disertai dengan pagar kayu empat sisi sebagai lambang kebesaran suku anak dalam masyarakat budaya adat Mentawai.
(Obral Caniago)

Kami Hadir di Google News

ADVERTISEMENT

banner 120x600