Bukittinggi, Mjnews.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bukittinggi, Erdison Nimli, A.Md melaksanakan reses perorangan Masa Sidang II Tahun 2022/2023 Daerah Pemilihan sekaligus menyalurkan pokok-pokok pikiran Kecamatan Guguk Panjang, Selasa 14 Februari 2023, di Kantor Kecamatan Guguk Panjang.
Reses dihadiri Camat Guguk Panjang, Yerlizon, Forkopimka, Ninik mamak Guguk Panjang, Ketua LPM, SKPD terkait.
ADVERTISEMENT
LPM Guguk Panjang mengatakan, reses yang dilaksanakan anggota dewan untuk mendengarkan aspirasi masyarakat dan mudah-mudahan semua aspirasi yang kita sampaikan dapat disalurkan dengan baik melalui Edison Nimli,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Erdison Nimli yang akrab disapa Uncu, mengatakan, reses ini adalah dalam rangka menjemput aspirasi masyarakat Dapil Kecamatan Guguk Panjang. Mendengarkan keluhan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yang nantinya akan kami tanggapi bersama-sama.”
Masyarakat yang menyampaikan aspirasinya salah satunya dari perwakilan Kelurahan Bukit Cangang Kayu Ramang yang menanyakan tentang pembuatan gapura yang sampai kini belum terlaksana.
Menyikapi keluhan masyarakat tersebut, Erdison Nimli menanggapi. “Permohonan tersebut sudah dimasukkan dalam dana pokok-pokok pikiran (pokir) anggota dewan, tapi secara regulasi tidak bisa. Dalam hal ini kita memfokuskan perbaikan ekonomi, maka dari itu pembuatan gapura tertunda. Dalam hal tersebut janganlah membuat masyarakat kecewa dengan belumnya terlaksana pembuatan gapura,” katanya
Akhir reses, Erdison Nimli, politisi Partai Demokrat Kota Bukittinggi tersebut memberikan bantuan dana pokir sebesar Rp100 juta kepada karang taruna yang diterima Lurah, berupa perlengkapan dan peralatan kesenian berikut sound system dan organ yang gunanya untuk membina dan membangkitkan kembali kreativitas generasi muda.
“Ini adalah bekal. Seandainya mereka pergi ke rantau dan berkumpul mereka dari kampung di rantau orang dan mereka membuat suatu perkumpulan seni musik tradisional untuk tampil pada pesta perkawinan dan lainnya. Ini akan menjadikan ladang uang sebelum mereka mendapatkan pekerjaan”, jelasnya.
(Aii)
